jpnn.com, KOTAWARINGIN BARAT - Pemkab Kotawaringin Barat, Kalteng, akan memulangkan 250 PSK ke kampung asal pada Mei mendatang. Mereka akan diangkut menggunakan kapal Pelni menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Bupati Kobar Nurhidayah mengatakan, saat ini pemkab masih mendata jumlah PSK di tiga lokalisasi, yakni Dukuh Mola Kecamatan Arut Selatan, Simpang Kodok Kecamatan Pangkalan Lada, dan Sungai Pakit Kecamatan Pangkalan Banteng. Dari tiga lokalisasi tersebut terdapat kurang lebih 250 PSK.
BACA JUGA: Lihatlah, Pak Kapolres Tarik Mobil Patroli dengan Badan
Teknis pemulangan masih dibahas dengan dinas sosial. Nurhidayah juga mendapat laporan dari Dinas Sosial Kobar bahwa ada sebagian PSK yang ingin pulang sendiri. Namun Pemkab Kobar menginginkan agar 250 orang itu dipulangkan secara bersama-sama.
"Semuanya akan dipulangkan bersama-sama. Kalau pulang sendiri, kita tidak tahu pulangnya ke mana. Sebelum dipulangkan nanti akan menandatangani surat pernyataan untuk tidak ke Kobar lagi sebagai PSK," jelasnya.
BACA JUGA: PSK Ladeni Bocah Belia, Beginilah Akibatnya
Untuk pemulangan para PSK itu, Pemkab Kobar bakal bekerjasama dengan PT Pelni. "Nanti kita pulangkan lewat kapal Pelni bagi PSK yang dari Jawa Timur dan Jawa Tengah," kata Nurhidayah, seperti diberitakan Radar Sampit (Jawa Pos Group).
Sedangkan bagi PSK lokal, bakal dibina secara serius Pemkab Kobar dengan mendatangkan pendamping dari Surabaya. Setelah lokalisasi ditutup, PSK bisa membuka usaha mandiri.
BACA JUGA: PSK di Warung Remang-remang Dikirim ke Solo
Mengenai bangunan eks lokalisasi masih dalam tahap pembicaraan. Pasalnya, muncukari mengharapkan bangunan tidak dibongkar.
"Kami khawatir jika tidak dibongkar bisa digunakan untuk aktivitas prostitusi lagi. Pembongkaran dirasa perlu terhadap wisma. Termasuk nanti kita siapkan ganti rugi untuk bangunan yang dibongkar," bebernya.
Disamping itu, proses pengawasan akan dilakukan ketat oleh tim gabungan TNI, Polri, dan Satpol PP. Bahkan razia akan gencar dilakukan untuk mengantisipasi menyebarnya PSK setelah lokalisasi ditutup.
"Tim sudah siap untuk mengawal penutupan lokalisasi. Bahkan semua pihak sangat mendukung penutupan lokalisasi. Jika ada oknum anggota kepolisian yang melindungi soal miras, bakal ditindak tegas. Maka penutupan lokalisasi ini ada kaitanya dengan pemberantasan miras di Kobar," pungkas Nurhidayah. (rin/yit)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengungsi Rohingya Dijadikan PSK, Rata-Rata Masih Belia
Redaktur & Reporter : Soetomo