jpnn.com, JAKARTA - Menyikapi kondisi pasar yang dinamis terutama di tengah pandemi, PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) akan menaikkan harga sejumlah model kendaraan pada Juni 2020 mendatang.
Head of Sales & Marketing Group MMKSI, Imam Choeru Cahya mengatakan sejak Maret lalu ketika wabah corona merebak dan dimulainya pelaksanaan PSBB, Mitsubishi tetap bertahan dengan harga yang ada.
BACA JUGA: Tenaga Medis Dapat Keringanan untuk Kepemilikan Xpander
Namun, kata Imam, MMKSI akan menaikkan harga pikap L300 sebesar Rp 1 juta dan Xpander naik Rp 2 juta hingga Rp 3 juta tergantung varian, mulai Juni.
“Sementara Mei tidak ada kenaikan harga untuk seluruh model Mitsubishi. Kami sudah sekuat tenaga mempertahankan harga ini supaya tidak naik. Namun, efek global ekonomi karena pandemi cukup besar dan mempengaruhi pasar,” ungkap Imam dalam telekonferensi digital bersama awak media, Selasa (19/5).
BACA JUGA: Di Rumah Aja, Mitsubishi Tawarkan Kredit Xpander Tanpa Bunga
Dalam kesempatan yang sama, soal kenaikan harga tersebut, Director of Sales & Marketing Division MMKSI Irwan Kuncoro, menyebut hal ini dilakukan atas pertimbangan sejumlah faktor, antara lain faktor kenaikan biaya produksi ataupun melemahnya rupiah.
“Penyesuaian harga juga kadang-kadang dilakukan karena adanya penambahan spesifikasi dan fitur. Ada pula karena faktor kenaikan bahan bakar minyak (BBM). Hal-hal itu yang mendorong penyesuaian harga harus dilakukan,” tambahnya.
BACA JUGA: Mitsubishi Xpander Cross Bikinan Indonesia Dipasarkan ke Filipina dan Thailand
Menurut Irwan, bahwa penyesuaian harga merupakan salah satu bagian dari strategi bisnis dan kompetisi perusahaan.
Kendati demikian, Mitsubishi memastikan kenaikan tersebut tetap memperhitungkan nilai terbaik kepada para pelanggan, terutama di fasiltas dan layanan.
“Sehingga kendaraan yang dibeli konsumen value for money,” pungkasnya.
Sementara itu, kinerja penjualan Mitsubishi Motors pada April 2020 mencatatkan sebanyak 2.703 unit, turun 74 persen dibandingkan April 2019 yang mencapai 10.558 unit.
Penurunan itu diikuti oleh melemahnya kinerja penjualan ritel mobil secara nasional yang terkoreksi 70 persen secara tahunan, sedangkan wholesale nasional anjlok 90,63 persen. (mg8/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha