Mei, Puncak Cuaca Ekstrem

Rabu, 29 Februari 2012 – 10:11 WIB

BOGOR-Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat di wilayah Bogor dan sekitarnya untuk mewaspadai ancaman cuaca ekstrem hingga Mei mendatang. Pasalnya, selama beberapa bulan ke depan, cuaca di Bogor dan Jawa Barat masih diguyur hujan deras dan angin kencang.

“Sepanjang Maret hingga Mei nanti, cuaca masih ekstrem. Puncak-puncaknya di bulan Mei,” kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Dramaga, Hendri Antoro kepada Radar Bogor (Group JPNN).

Berdasarkan prakiraan cuaca tersebut, Hendri mengimbau pemerintah daerah segera melakukan langkah-langkah antisipasi, seperti pemangkasan pohon besar dan antisipasi wilayah rawan longsor. Masyarakat pun diminta waspada, khususnya yang tinggal di bantaran sungai, dimana longsor dan air pasang masih mengancam akibat debit air yang meningkat.

“Sebenarnya kita sudah melewati musim penghujan dan berada di musim peralihan. Akhir musim penghujan berada di ujung Januari sampai pertengahan Februari kemarin,” paparnya.

Untuk memperkirakan cuaca, lanjut dia, terdapat tiga parameter penentu, yakni global, regional dan lokal. Untuk cuaca global, saat ini wilayah Indonesia tengah mengalami gejala penurunan suhu atau La Nina lemah. Kondisi ini memengaruhi iklim regional, sehingga di wilayah Jawa terjadi pertemuan angin yang menyebabkan hujan disertai angin kencang.

Sementara itu, suhu udara di wilayah Bogor rata-rata berkisar antara 25,7 hingga 31,5 derajat celsius. Sedangkan kelembaban udara berkisar antara 98 hingga 65 persen dengan kecepatan angin lima hingga sepuluh knot dari arah barat daya.“Tetap waspadai hujan deras dan puting beliung yang bisa menumbangkan pohon besar,” imbuhnya.

Sekadar informasi, angin puting beliung dapat diketahui dengan memperhatikan tanda-tanda sebelum kemunculannya. Dapat dipastikan, sehari sebelumnya, udara pada malam hari hingga pagi panas atau pengap dan gerah. Sekitar pukul 10:00, terlihat tumbuh awan cumulonimbus (Cb) berlapis-lapis. Di antara awan tersebut, ada satu jenis awan yang memiliki batas tepi berwarna abu-abu dan menjulang tinggi seperti bunga sayuran kol.

Selain itu, guna mengetahui kedatangan puting beliung juga bisa dengan mengamati dahan dan ranting pepohonan di sekitar. Jika dahan bergoyang cepat dan terasa sentuhan udara dingin, ada kemungkinan puting beliung akan menyerang. Namun, biasanya ditandai dengan hujan deras secara tiba-tiba, serta sambaran petir yang cukup keras. Puting beliung lebih sering terjadi pada siang hari dengan kecepatan 30 hingga 40 knots dan  berdurasi singkat. (ric)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kampung Melayu Tergenang, Berangkat Sekolah Telanjang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler