SAWAHAN - Update data PSK Dolly-Jarak masih terus dilakukan. Dinas Sosial (Dinsos) Surabaya dan Kecamatan Sawahan menarget proses tersebut berakhir Mei mendatang. Hingga kini, ada 547 PSK yang sudah didata. Jumlah itu baru separo di antara 1.020 PSK. ''Butuh waktu lah untuk menyelesaikannya,'' kata Kabid Rehabsos Dinas Sosial (Dinsos) Dedi Sosialisto.
Apalagi ada kendala di lapangan. Misalnya, penolakan dari mucikari dan pengelola usaha ketika petugas akan mendata. Beredar rumor, bila seusai pendataan, PSK tidak diperbolehkan bekerja lagi. ''Hal itu yang kami luruskan. Akhirnya, mereka (PSK) mau didata,'' ujarnya.
Sementara itu, Camat Sawahan Muslich Hariadi menuturkan bahwa pihaknya terus berusaha meng-update data. Caranya, menggandeng RW dan RT setempat. Pihaknya akan mengumpulkan petugas di kecamatan. ''Segera kami rapatkan barisan agar update data berjalan lancar,'' jelasnya.
Muslich optimistis pendataan bakal berjalan lancar. Sebab, tim setiap hari mendatangi satu per satu wisma untuk mendata PSK. Tidak hanya mendata, tim juga mencocokkan data itu dengan orang yang didata. ''Dengan begitu, kami tahu jumlah penambahan PSK di setiap wisma,'' tuturnya.
Dedi menyatakan sudah menunjuk Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS). Nanti lembaga itulah yang akan membagikan uang kompensasi dari Kementerian Sosial (Kemensos). Kini kementerian sedang menunggu hasil pendataan tersebut. Jika pendataan usai, uang kompensasi Rp 7 juta bisa dicairkan dari Kemensos. Diperkirakan, pada Mei mendatang, uang kompensasi sudah turun. (aph/c14/ai)
BACA JUGA: Digerebek BNN, Suami Kabur, Istri Pasrah
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diduga Dianiaya, Mahasiswa STIP Marunda Tewas
Redaktur : Tim Redaksi