jpnn.com, WONOGIRI - Seluruh keluarga awak kapal selam KRI Nanggala 402 merasakan duka mendalam, tak terkecuali sanak saudara Letda Laut (T) Rintoni di Bulukerto, Wonogiri.
Awalnya, beredar informasi adanya warga Dusun/Desa Bulurejo RT 01 RW 03 Kecamatan Bulukerto yang dikabarkan menjadi salah satu awak KRI Nanggala-402 yang dinyatakan tenggelam.
BACA JUGA: Laksamana TNI Yudo Margono: KRI Nanggala 402 Terbelah Menjadi 3 Bagian
Radar Solo pun mencoba mengonfirmasikannya kepada Ari Santosa, seorang tokoh masyarakat setempat.
Dia membenarkan bahwa Letda Rintoni adalah warga setempat.
BACA JUGA: Mensos Risma Berikan Mainan untuk Putra ABK KRI Nanggala 402 yang Viral
"Betul. Masih ada ikatan saudara dengan saya, mas. Keluarga mengharapkan ada mukjizat," kata Ari yang juga anggota DPRD Wonogiri dari Fraksi PDIP, Minggu (25/4).
Menurut dia, keluarga Rintoni di sana sempat agak tertutup usai mendengar kapal selam yang namanya diambil dari nama senjata Baladewa (tokoh wayang) itu.
BACA JUGA: Istri Lettu Imam Adi Menelepon ke Kraton, Umi Azizah Langsung Tak Enak Badan
Karena itu, para wartawan, meminta Ari untuk bisa ikut membantu mendekati keluarga Rintoni. Dia menyanggupinya dan langsung meluncur ke Bulukerto dari Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri.
Sesampainya di lokasi, di rumah itu sudah berkumpul sejumlah keluarga Rintoni, termasuk Mawar Vinolita, 35, istri Rintoni.
Wajahnya masih sembab, tetapi sangat terlihat dia tegar menghadapi kenyataan.
"Pertama kali dengar kalau kapalnya hilang Rabu (21/4) kemarin," kata dia.
Namun, dia menyadari bahwa kesedihan itu tak boleh dirasakannya berlarut-larut.
Dia pun meyakinkan diri sendiri bahwa terjebak dalam ratapan dan tangisan tidak ada manfaatnya. Wanita ini pun memanjatkan doa agar suaminya tetap selamat.
Tak hanya dia, semua anggota keluarga pun mendoakan yang terbaik untuk Rintoni.
Tetangga sekitar pun turut mendoakan suaminya itu.
Mawar mengatakan setiap akan berlayar suaminya selalu mengabarinya.
"Pasti minta doa. Tidak ada firasat apa-apa kemarin waktu pamit mau berlayar," kata dia.
Biasanya, Rintoni pulang sepekan sekali ke Wonogiri di akhir pekan.
Setiap hari Minggu, dia kembali berangkat dinas ke Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) V Surabaya. Rintoni bertugas sebagai mekanik di bagian mesin kapal selam di KRI Nanggala-402 sudah cukup lama.
"Tidak pernah bilang kondisi kapalnya seperti apa, dipendam sendiri. Katanya tidak mau membuat istrinya khawatir, bilang kalau beban saya sudah berat," kata Mawar yang juga Guru Bahasa Inggris di SMP Pancasila 10 Jatisrono ini.
Mawar pun secara perlahan memberitahu anak sulungnya, Aerilyn Belvania Rintoni bahwa ayahnya satu di antara 53 awak KRI Nanggala 402 dinyatakan tenggelam. Putri sulungnya sempat terkejut, namun dia memberikan pemahaman hingga putrinya mengerti.
"Dia bilang kalau papa nanti bisa ditemukan insyaallah selamat. Namun, kalau tidak ditemukan berarti Allah lebih sayang sama papa," kata Mawar menirukan omongan anaknya.
Di lain sisi, dia menceritakan awal mula mengenal Rintoni di Surabaya.
Saat itu, dia masih berkuliah di Kota Pahlawan. Hingga pada akhirnya dia menikah dengan pria kelahiran Pemalang 12 Juni 1986 itu pada 2012 lalu dan menetap di rumah orang tua Mawar.
Kini keduanya dikaruniai dua orang putri. Putri pertamanya berumur enam tahun dan putri keduanya masih berumur 15 bulan.
Di matanya, walaupun Rintoni adalah sosok yang pendiam, tetapi dia adalah sosok suami idaman. Setiap kali pulang, Rintoni malah yang menggantikan tugas sang istri di rumah. Mulai dari mencuci pakaian, hingga memasak untuk orang rumah. Tak ayal, kedua putrinya sangat dekat dengan papa mereka.
"Harapan saya mukjizat segera datang supaya semuanya bisa ditemukan dalam keadaan selamat. Tapi kalau nanti ya gimana (kemungkinan terburuk terjadi,red) ya sudah ikhlas. Yang penting ditemukan dulu, jadi ada jejaknya," kata dia.
Disinggung soal perkembangan terkini soal pencarian suami dan kompatriotnya, Mawar mengatakan hingga Minggu siang belum ada perkembangan lebih lanjut. Biasanya, di grup WhatsApp Jalasenastri (persatuan istri tentara AL) dibagikan perkembangan terbaru pencarian kapal selam yang punya julukan Monster Laut itu.
Kasnapi, 61, ayah Rintoni juga tiba di Wonogiri untuk memberikan dukungan. Dia menceritakan bahwa Rintoni adalah anak kedua dari empat bersaudara. Selain itu, dia menyebut Rintoni adalah anak yang pendiam.
"Sejak dulu anaknya memang pengin masuk di angkatan laut," kata dia.
Kasnapi juga berharap agar anaknya dan 52 orang lain di kapal selam KRI Nanggala-402 bisa ditemukan dalam kondisi selamat. Doa pun dipanjatkannya setiap kesempatan.
"Apa pun kondisinya nanti harus siap. Yang terpenting saat ini doa dulu. Mohon doanya juga ya, mas," kata dia. (al/bun/rs/bram/fer/jpr)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Adek