Melalui Makassar New Port, Pelindo Turut Membangun Indonesia Timur

Kamis, 04 Januari 2024 – 22:11 WIB
Makassar New Port yang akan terintegrasi dengan jalur KA Makassar-Parepare. Foto: Antara.

jpnn.com, MAKASSAR - Terminal Peti Kemas New Makassar (Terminal 2) mencatat capaian kegiatan bongkar muat rata-rata di atas 100 persen.

Tuntasnya pembangunan tahap 1B dan 1C ini membuat kapasitas terminal peti kemas Makassar New Port naik 150 persen, dari semula 1 juta TEUs (kontainer berukuran 20 kaki) menjadi 2,5 juta TEUs.

BACA JUGA: Akhir Tahun, Pelindo Sebar Santunan untuk 2.024 Anak Yatim, UMK, dan Beasiswa

“Capaian arus bongkar muat barang pada November 2023 misalnya, mencapai 121,3 persen dibandingkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2023,” ujar Regional Head 4 Pelindo Enriany Muis.

Pada 2023, awalnya Pelindo Regional 4 menetapkan RKAP arus bongkar muat sebesar 193.287 TEUs.

BACA JUGA: Aquaproof & Aquaproof Pro Raih SNI Pelapis Antibocor Berbasis Air

Namun, melihat derasnya arus bongkar muat di awal-awal 2023, Pelindo lalu menaikkan target dalam RKAP perubahan 2023 menjadi 212.675 TEUs.

“Sampai November 2023, arus bongkar muat di Makassar New Port sudah menembus 257.981 TEUs,” kata Enriany.

BACA JUGA: EA SPORTS FCâ„¢ Mobile Gelar Puncak Acara Rangkaian Community Kick Off: Futsal League High School

Capaian ini juga didukung transformasi dan standardisasi operasional pascaPelindo Merger pada 1 Oktober 2021.

Saat ini, di luar Makassar, sejumlah pelabuhan di Indonesia Timur, seperti Ambon dan Sorong, sudah menetapkan waktu operasional tujuh hari selama 24 jam dalam seminggu (7X24).

Standardisasi ini menghasilkan peningkatan produktivitas dan efisiensi.

"Di Makassar New Port, waktu sandar kapal di pelabuhan sekarang maksimal 24 jam dari sebelumnya 48 jam. Produktivitas bongkar muat di pelabuhan ini juga naik dari sebelum merger rata-rata sebesar 20 BSH (box per ship per hour) menjadi rata-rata 34 BSH. Peningkatan produktivitas dan kecepatan layanan inilah yang membuat capaian Pelindo Regional 4 mengkilap," jelasnya.

Transformasi ini juga didukung digitalisasi layanan. Mulai 9 Desember 2023, Makassar New Port melakukan upgrading sistem dengan menerapkan Terminal Operation System-Nusantara (TOS Nusantara).

Sehingga proses layanan menjadi real time, lebih cepat, mudah, dan praktis, layanan ini juga mampu menghapuskan praktik suap dan pungutan liar.

Menurut Enriany, saat ini dermaga Makassar New Port atau Terminal Petikemas New Makassar (Terminal 2) telah menjadi primadona untuk sandar kapal terutama yang berbobot besar.

Pelabuhan ini memiliki dermaga sepanjang 1.600 meter. Total investasi yang telah dikucurkan PT Pelabuhan Indonesia untuk Tahap 1A, 1B, dan 1C mencapai Rp10 triliun.

Makassar New Port dirancang menjadi pelabuhan utama sekaligus hub bagi pelabuhan-pelabuhan di Indonesia Timur, terutama untuk kegiatan ekspor.

Sebelumnya, ekspor berbagai produk andalan dari Indonesia Timur seperti cokelat, kopi, dan olahan kayu diekspor melalui Tanjung Perak (Surabaya) atau Tanjung Priok (Jakarta).

Untuk mendukung konektivitas Makassar New Port dengan sejumlah kawasan industri di Provinsi Sulawesi Selatan, pemerintah juga sudah menyelesaikan pembangunan jalan tol sepanjang 3,21 km yang menghubungkan beberapa titik strategis, mulai dari arah Pelabuhan Makassar (Jalan Tol Seksi 1) dan dari arah Bandara Sultan Hasanuddin (Jalan Tol Seksi IV) menuju ke MNP.

Pemerintah juga akan menyambungkan Makassar New Port dengan jalur kereta api Trans Sulawesi. Ruas pertama Trans Sulawesi, yakni Makassar-Parepare sejauh 142 km sudah diresmikan Presiden Joko Widodo pada 29 Maret 2023.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler