Melantai di Bursa Saham, Nusantara Sawit Sejahtera Raih Dana IPO Rp 453,165 Miliar

Jumat, 10 Maret 2023 – 16:24 WIB
Bursa Efek Indonesia. Foto dok Yessy Artada/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk (NSS) resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui mekanisme penawaran umum perdana atau intial public offering (IPO) pada hari ini, Jumat (10/3).

Dalam aksi korporasi ini, Perseroan melepas sebanyak 3,568 miliar saham kepada publik.

BACA JUGA: Berkat Bantuan Rumah BUMN Baturaja, Mulitina Tumini Sukses Kembangkan Usahanya

Jumlah saham yang ditawarkan tersebut mencapai 15% dari modal disetor NSS setelah penawaran umum perdana saham.

Perseroan merampungkan penawaran awal (book building) pada 17-22 Februari 2023.

BACA JUGA: Dorong Percepatan Pemulihan Ekonomi, Wika dan Bukit Asam Menggelar Bazar UMKM BUMN

Setelah memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 28 Februari 2023, NSS lalu melanjutkan dengan masa penawaran umum perdana saham pada 2-8 Maret 2023.

Menurut Teguh Patriawan, Presiden Direktur NSS, nilai nominal saham Perseroan sebesar Rp 50 per saham.

BACA JUGA: Ganjar Bakal Revitalisasi Pasar Menden di Blora

"Harga perdana saham NSS ini sebesar Rp 127 per lembar. Itu berarti dana yang kami himpun melalui IPO saham ini sebesar Rp 453,165 miliar," katanya.

Teguh mengemukakan, selama masa penawaran umum, berdasarkan sistem e-IPO, Perseroan mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscribed) sekitar 13,9 kali.

Hal ini menunjukan tingginya animo investor terhadap IPO saham NSS. Seiring dengan penawaran umum perdana saham, NSS juga menerbitkan sebanyak 1,784 miliar waran seri I, atau sebanyak 8,82% dari total saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka IPO ini disampaikan.

Setiap pemegang dua saham baru berhak memperoleh satu waran seri I, di mana setiap pemegang satu waran seri I berhak membeli satu saham baru dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 190 per saham.

“Jika seluruhnya dilaksanakan oleh pemegang waran seri I, dana yang akan diperoleh NSS mencapai Rp338,982 miliar,” ungkap Teguh.

Menurut Teguh, dana hasil IPO rencananya akan digunakan untuk membiayai pembangunan fasilitas produksi, pembiayaan penanaman baru, dan modal kerja entitas anak.

Dana tersebut akan disalurkan melalui mekanisme penyertaan modal. PT Borneo Sawit Perdana (BSP) menjadi salah satu anak usaha yang akan menerima suntikan modal dengan dana hasil IPO.

Sekitar 33% akan digunakan untuk belanja modal dalam membangun pabrik kelapa sawit seluas 40 hektare (ha) berkapasitas 60 ton tandan buah segar (TBS) per jam dan fasilitas pendukungnya.

Teguh menambahkan, bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam IPO NSS adalah PT BRI Danareksa Sekuritas, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, PT Sucor Sekuritas, dan PT Samuel Sekuritas Indonesia.

Dengan kapitalisasi pasar NSS sekitar Rp 2,9 hingga Rp 4,5 triliun, Teguh optimistis, bisnis CPO ke depan masih memiliki potensi besar di Indonesia.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler