Luiz belum lupa akan kenangan ketika dirinya masih berusia 13 tahun. Saat itu, Corinthians menembus final Piala Dunia Antarklub perdana pada 2000. Mereka menang atas Vasco Da Gama melalui adu penalti. Luiz ikut berpesta kala itu.
"Saya masih ingat dengan baik suasana pada 2000. Saya menyaksikan final melalui televisi ketika Corinthians mengalahkan Vasco Da Gama, dua klub dengan kualitas hebat," bilang Luiz, seperti dilansir Evening Standard.
Hebatnya, saat Corinthians juara ada dua wakil Eropa yang juga tampil pada turnamen itu. Mereka adalah Real Madrid dan Manchester United. "Real dan United ada di sana, tetapi Corinthians mampu juara," jelas Luiz.
"Saya fans Corinthians saat itu, ya. Tentu, sekarang saya adalah fans Chelsea. Saya menyaksikan banyak pertandingan Corinthians, tetapi sekarang saya profesional. Saya pemain Chelsea dan tahu apa yang harus dilakukan," jelasnya.
Ya, Luiz akan menjadi andalan manajer Chelsea Rafael Benitez di jantung pertahanan. Dia akan bahu-membahu dengan Gary Cahill untuk mengamankan benteng pertahanan The Blues, julukan Chelsea.
Kenangan masa kecilnya harus ditepikan sejenak, sekarang dia fokus untuk merebut gelar bersama Chelsea. Makanya, dia memberikan bocoran kepada Benitez akan gaya bermain yang biasa diterapkan klub-klub asal Brasil.
"Saya mengenal betul gaya tim Brasil dan kompetisinya. Saya pikir sekarang persaingannya seperti Premier League karena Anda tidak tahu siapa yang akan keluar sebagai juara," kata mantan bek Benfica itu.
"Musim lalu, ada dua, tiga, hingga empat tim yang berpeluang menjuarai Liga Brasil. Sepak bola Brasil banyak belajar dari Eropa. Mereka beradaptasi dengan baik," lanjutnya.
Sebelum hijrah ke Eropa membela Benfica pada 2007, Luiz sebelumnya selama semusim membela Vitoria. Di level junior, dia sempat membela Sao Paulo dan kemudian Vitoria. (ham)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Adu Jenius Petkovic - Stramaccioni
Redaktur : Tim Redaksi