jpnn.com, BANDUNG - Lembaga sosial Puan Maharani, HaloPuan menggencarkan penanaman bibit kelor di desa-desa guna melawan stunting, kondisi gagal tumbuh kembang karena gzi buruk kronis.
Dalam gerakan melawan stunting yang digelar Rabu (12/1), penanaman bibit kelor dilakukan di Keluarahan Babakan Surabaya, Kecamatan Kiaracondong, Bandung.
BACA JUGA: Warga Cirebon Antusias Ikuti Gerakan Melawan Stunting HaloPuan
HaloPuan membawa 15 bibit kelor yang diserahkan ke 15 RW di Babakan Surabaya.
"Ini bukti Ibu Puan Maharani dan PDI Perjuangan peduli pada hal-hal kecil tetapi penting di tengah rakyat," kata Achmad Nugraha, Wakil Ketua DPRD Kota Bandung, dalam keterangan tertulis, Kamis (13/1).
BACA JUGA: Peran Strategis Bidan Mengedukasi Calon Ibu Turunkan Angka Stunting
Koordinator HaloPuan Poppy Astari mengatakan penanaman kelor ini dilakukan agar warga bisa secara mandiri memenuhi kebutuhan pangan, terutama dalam melawan stunting.
“Kelor sudah teruji mampu mengatasi malnutrisi di sejumlah negara di Afrika, dan di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, pemanfaatan bubuk daun kelor berhasil menurunkan angka stunting,” ujarnya.
BACA JUGA: Moeldoko Sampaikan Pesan Penting Presiden Soal Penanganan Stunting, Tegas
Angka stunting di Kota Bandung berada di bawah angka rata-rata nasional, yakni 8,93 persen pada 2021 (prevalensi nasional sekitar 27 persen).
Meski demikian, kata Poppy, Gerakan Melawan Stunting tidak hanya menyasar balita yang mengalami stunting.
“Kita justru harus berupaya mencegah stunting sebelum kondisi ini terjadi pada siapa pun,” katanya.
Oleh karena itu, gerakan HaloPuan ini memiliki sasaran warga dengan sejumlah kriteria. Mulai balita, ibu menyusui, ibu hamil, pasangan usia subur, calon pengantin, dan kader posyandu.
“Ibu Puan Maharani menyadari bahwa kita tak bisa menyerahkan penanganan masalah stunting kepada pemerintah semata,” kata Poppy.
Menurutnya dibutuhkan kesadaran seluruh pihak. Oleh karena itulah, HaloPuan bergerak bersama sebanyak mungkin pihak.
Gerakan Melawan Stunting HaloPuan berfokus pada tiga kegiatan, yakni penyuluhan gizi seimbang dan bahaya stunting, berbagi informasi tentang manfaat bubuk daun kelor, monitoring warga sasaran, dan penanaman kelor.
“Dalam semua kegiatan itu, kami pasti akan selalu bergotong royong dengan warga, kader partai, dan para relawan,” ujar Poppy.
Gerakan Melawan Stunting di Babakan Surabaya, Kota Bandung, dihadiri oleh 200 warga.
Selain mendapatkan penyuluhan tentang gizi seimbang dari Ahli Madya BKKBN Jawa Barat Hetty Hendrayati, mereka juga memperoleh paket makanan tambahan dari Puan Maharani, termasuk 400 gram bubuk daun kelor, serta paket sembako dari Junico BP Siahaan, anggota DPR RI Dapil Kota Bandung dan Kota Cimahi. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh