Enam warga yang tinggal di perumahan perawatan lansia meninggal dalam 24 jam terakhir, angka ini menjadi korban terbesar akibat pandemi virus corona di Melbourne. Enam orang meninggal di Melbourne, jumlah korban terbesar dalam sehari Di Sydney ada 7 kasus baru dari lebih 30 ribu tes yang dilakukan Di Queensland semua pengunjung klub dan bar tidak boleh lagi berdiri sambil minum
BACA JUGA: Boeing 747 Qantas Terbang Terakhir Kalinya di Rute Kanguru
Total warga yang meninggal di negara bagian Victoria akibat virus corona kini meningkat menjadi 55 orang.
Sementara itu jumlah kasus baru yang tercatat hari Jumat (24/07) adalah 300 orang, lebih rendah dari Kamis kemarin, yaitu 403 kasus.
BACA JUGA: Warga Melbourne Ditawari Rp 3 Juta untuk Berdiam di Rumah Setelah Tes Corona
Premier negara bagian Victoria, Daniel Andrews mengatakan dari enam orang yang meninggal, tiga berusia 90 tahunan dan tiga lagi 8 tahunan dan semuanya tinggal di rumah perawatan lansia.
Walau angka penularan hari Jumat menurun, Premier Daniel mengatakan belum bisa dmenyimpulkan jika puncak penyebaran COVID-19 di Melbourne sudah berlalu.
BACA JUGA: Buset, Kekayaan Bos Amazon Hampir Setara Pendapatan Domestik Selandia Baru
Dalam jumpa pers hari Jumat (24/07), ia menjelaskan semakin banyak tentara yang dikerahkan untuk membantu mengatasi masalah corona, dari semula 300 orang menjadi 1.400 orang tentara.
Menurutnya personel militer ini akan dikerahkan dari rumah ke rumah untuk melacak mereka yang tidak menjawab panggilan telepon dari pihak berwenang terkait COVID-19. Photo: Personel tentara Australia sekarang dikerahkan ke Melbourne untuk mendatangi rumah warga yang tidak menjawab panggilan telepon dari pihak berwenang. (AAP: James Ross)
"Bila dengan alasan apapun, anda tidak menjawab panggilan telepon personel ADF akan mendatangi rumah anda, bersama petugas lain untuk melakukan wawancara di rumah anda," katanaya.
Mengenai pembatasan lebih ketat untuk wilayah Melbourne dan Mitchell Shire yang sudah memasuki minggu ketiga, Daniel Andrews mengatakan pembatasan yang sudah ada sekarang ini sudah menunjukkan hasilnya.
"Yang kita ketahui adalah kalau kita tidak melakukan lockdown tahap ketiga ini, kita tidak akan melaporkan adanya 300 kasus per hari, tetapi akan ada ribuan kasus per hari," tambahnya. 'Lockdown' Melbourne babak kedua: Pasang surut bisnis warga Indonesia di Melbourne saat 'lockdown' kedua diberlakukan Warga Melbourne disarankan menggunakan masker bila keluar rumah dan jika tak bisa jaga jarak Muslim di Melbourne: naiknya penularan COVID-19 tidak ada kaitannya dengan agama
Tujuh kasus baru di Sydney
Sementara itu di negara bagian New South Wales ditemukan tujuh kasus baru, setelah pihak berwenang melakukan tes dengan jumlah terbanyak sejauh ini, yakni 36.169 tes.
Pihak berwenang mengatakan enam kasus memiliki kaitan dengan klaster restoran Thailand Thai Rock di Wetherill Park, sehingga klaster itu kasusnya naik menjadi 52 orang, sementara satu kasus lagi belum diketahui asalnya.
Di NSW, termasuk kota Sydney, seluruh pekerja kesehatan yang bekerja di rumah sakit pemerintah diharuskan mengenakan masker dan seluruh pasien mengenakan masker bila memungkinkan.
Di tengah meningkatnya kasus baru di New South Wales, walau belum sedrastis di Victoria, pemerintah negara bagian mulai menerapkan aturan baru untuk seluruh tempat umum, termasuk restoran, klub dan tempat acara umum dengan kapasitas 300 orang, dimana semua yang datang harus duduk.
Acara pemakaman dan upacara keagamaan dibatasi untuk 100 orang, sementara acara pernikahan dan acara bisnis hanya maksimal 150 orang, dengan pembatasan pergerakan untuk berdansa, menyanyi atau bercakap-cakap ketika berdiri. Seberapa cepat penularan virus corona di dunia? Infographic: Growth in known cases in key countries, on a logarithmic scale
Data ini menggunakan hitungan logaritme untuk melihat tingkat penularan virus corona. Baca penjelasan dari ABC untuk mengetahui maknanya dan bagaimana virus corona menular di seluruh dunia (dalam bahasa Inggris).
Pembatasan baru diberlakukan di Queensland Photo: Di Queensland semua pengunjung bar dan klub tidak boleh lagi berdiri sambil minum. (Pixabay)
Di negara bagian Queensland, setelah tiga minggu tamu di klub dan bar boleh berdiri sambil minum, sekarang aturan baru memaksa mereka tidak boleh lagi melakukannya.
Kepala Bidang Medis Queendland, Jeanette Young mengatakan keputusan tersebut diambil karena meningkatnya kasus di negara bagian Victoria dan New South Wales.
"Saya menerapkan lagi pembatasan dan itu dimulai hari ini," kata Dr Young, hari Jumat (24/7/2020).
"Ini adalah persyaratan yang harus dipatuhi dan ada sanksinya."
Aturan terbaru di Queensland ini diambil menyusul adanya dua kasus terbaru COVID-19.
Kedua orang tersebut baru saja kembali dari perjalanan ke Amerika Serikat dan mereka sedang menjalani karantina di hotel.
Dr Young mengatakan yang sekarang lebih dikhawatirkan adalah kasus yang berasal dari negara bagian lain di Australia, sehingga ia menyarankan agar warga Queensland berpikir dua kali sebelum melakukan perjalanan.
"Saya kira sekarang waktunya warga berpikir dua kali sebelum mereka bepergian ke negara bagian lain, baik itu New South Wales atau Victoria," katanya.
"Bila mereka ke Victoria atau ke lokasi zona merah di New South Wales, mereka harus menjalani karantina ketika kembali."
Ikuti perkembangan terkini soal pandemi virus corona di Australia hanya di ABC Indonesia
BACA ARTIKEL LAINNYA... Iwan Fals Ingat, Pertama Kali 2 Orang Sudah Bikin Geger