Melissa Karim Menyesal tak Bisa Bahasa Mandarin

Senin, 06 Oktober 2014 – 17:37 WIB
Melissa Karim Menyesal tak Bisa Bahasa Mandarin. Foto: TVGuide

jpnn.com - Wajah Melissa Karim sudah akrab dilihat sebagai presenter dan MC (master of ceremony). Selain celetukan yang khas, wajah orientalnya menjadi ciri. Toh begitu, ia mengaku punya pe­ngalaman yang membuatnya menyesal tidak serius ketika bela­jar bahasa Mandarin.

“Dari dulu tuh sudah kursus se­gala macam dari SD, tapi kayak­nya memang nggak bakat ya. Sudah gonta-ganti guru juga. Yang susah itu memang tulisan­nya, susah, aku nggak ngerti,” ungkap Melissa.

BACA JUGA: Mengamen di Amerika, Pinkan Mambo Dianggap Cari Sensasi

“Aku juga menyesal kok nggak bisa bahasa Mandarin. Aku pe­ngen ya, kalau greeting saja dikit-dikit sih bisa, tapi karena bentukannya kan ini bentukan China,” lanjut pemain film Berbagi Suami, Langit Biru dan Arisan!2 ini

Ada pengalaman lucu saat didaulat menjadi MC di sebuah acara pernikahan. Dia pernah ditegur oleh tamu undangan keturunan China yang paham betul urusan bahasa Mandarin. Saat itu dirinya mencoba-coba membawakan acara dengan menggunakan bahasa Mandarin, namun logatnya dirasa aneh.

BACA JUGA: Rinada Dianggap Doyan Umbar Kelainan Seks Suami

“Aku pernah lho isi acara gitu di luar kota, disuruh pakai bahasa China greeting-nya. Eh pas aku cing cong-an saja. Terus ada bapak-bapak China nyamperin bilang ‘Kamu China dari mana? Logatnya salah tuh. Gara-gara itu aku sangat berhati-hati,” kenangnya.

Meski begitu, tak ada yang bisa menyangkal kesuksesan Melissa menjadi presenter. Bahkan belakangan, istri pembaca berita Ralph Tampubolon itu makin eksis membawakan acara.

BACA JUGA: Inilah 4 Artis yang Sudah Tajir Sejak Lahir

“Banyak latihan dan persiapan matang adalah kunci penting bagi MC. Karena siapapun kalau punya minat di bidang public speaking pasti bisa menjadi MC. Tetapi, tetap harus banyak latihan. Jam terbang memiliki peran penting,” terangnya berbagi tips.

Soal lain. Kini, Melissa tengah menikmati sebagai ibu dari Lucius Jazz Tikvatenu. Untuk urusan nambah momongan, tanpa ragu-ragu Melissa menjawab tidak. “Sejauh ini masih bahagia dengan 1 anak, sekolah mahal bro,” katanya.

“Lately, aku lihat, KB (Keluar­ga Berencana) agak kedodoran bagi kebanyakan masyarakat. Mereka punya banyak anak dan lebih dari 2, jaraknya juga deket. Mungkin benar, kata para dokter, bahwa meskipun orang Indonesia tahu KB, tapi penggunaannya belum tentu paham.” (rmo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jupe Sakit, Fans Sarankan ke Paranormal


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler