JAKARTA--Menjadi tuan rumah event olahraga, selalu identik dengan semangat mengukir prestasi para atletnya. Kemudian mampu menumbuhkan rasa nasionalisme dari daerah atau negara yang mereka wakili. Tapi Provinsi Riau, punya spirit berbeda, saat resmi ditunjuk menjadi tuan rumah event olahraga internasional, Islamic Solidarity Games (ISG) III tahun 2013.
Pada event yang akan diikuti 57 negara-negara Islam se dunia ini, Riau akan menjadi sorotan mewakili wajah negeri ini. Maka tujuan besarnya selain menunjukkan prestasi olahraga, juga menunjukan identitas bangsa yang besar ini, Indonesia.
"Kami telah siap memadukan antara budaya, semangat kebersamaan negara-negara Islam se dunia dan prestasi olahraga selama menjadi tuan rumah ISG III tahun 2013," kata Gubernur Riau, Rusli Zainal saat rapat Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Senin (27/2), di Hotel Peninsula, Jakarta.
Mewujudkan hal tersebut, Riau pun telah mempersiapkan banyak hal. Mulai dari persiapan pra event hingga pernak-pernik ISG III 2013 yang tak jauh dari tema Islam dan budaya. Hal ini terlihat dari desain venues olahraga, bandara, hotel hingga fasilitas pendukung lainnya. Yang bukan hanya menunjukkan budaya melayu Riau secara khusus namun juga memperlihatkan desain bernuansa Islam, seolah menunjukkan identitas negara ini sebagai salah satu negara Islam terbesar di dunia.
"Seluruh venues-venues dan fasilitas ada yang sudah selesai dan ada yang dalam tahap pengerjaan. Untuk main stadium sudah 90 persen. Untuk ISG, nantinya akan dipusatkan di Ibukota Pekanbaru, " kata Rusli.
Kesiapan Provinsi kaya minyak ini menjadi tuan rumah ISG III tahun 2013, tak lepas dari kesiapan Riau menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII tahun 2012. Sehingga untuk memaksimalkan event internasional ISG III-2013 dimulai dari persiapan di event nasional PON 2012. Dengan penunjukan dua event besar ini, Provinsi Riau seolah tak rela hanya sekedar 'mendayung' saja dengan menjadi tuan rumah, tapi lirikan meraup keuntungan pun dimaksimalkan agar 'dua tiga pulau bisa pula terlampaui'.
"Kami sedang mengusulkan logo ISG dengan nuansa melayu lancang kuning. Undangan untuk semua negara, juga akan ada desain ukiran kayu khas melayu. Sehingga undangan pun bisa disimpan menjadi souvenir," kata Rusli.
Tidak hanya itu, nantinya selain mempertandingkan 17 cabang lomba, selama penyelenggaraan event ISG III-2013 juga akan digelar forum untuk menggaet investor khususnya dari negara-negara peserta, parade pakaian muslim hingga malam seni dan budaya Islam se dunia. Semua event ini diharapkan mampu menguatkan lagi posisi Indonesia sebagai salah satu negara Islam yang memiliki kontribusi besar bagi dunia. Sedangkan untuk Provinsi Riau sendiri, segala event ini ditargetkan mampu membawa multiplayer effect khususnya bagi investasi lokal, peningkatan infrastruktur dan peningkatan ekonomi masyarakat.
"Insyallah opening ceremony ISG III direncanakan 6 Juni 2013. Riau siap untuk mengukir prestasi, sekaligus mempromosikan segala potensi yang kami miliki. Tentunya selain sukses prestasi olahraga yang menjadi prioritas bersama," tegas Rusli.
ISG merupakan event olahraga internasional empat tahunan. Sebelum Indonesia, tuan rumah ISG adalah Arab Saudi dan Iran. Negara-negara yang ikut ISG tergabung di dalam Organisasi Konfrensi Islam (OKI) se dunia. Mampukah Riau mewujudkan misinya, memperkuat identitas Islam Indonesia dan budaya melayu Riau melalui event internasional ISG ini? 2013 nanti semuanya akan terjawab.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pesta Laskar Joko Kaiman
Redaktur : Tim Redaksi