Memahami Kesunahan Berhubungan Badan Saat Malam Jumat

Kamis, 09 Juni 2022 – 19:39 WIB
Ilustrasi - Pasangan suami istri Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Persoalan hubungan intim (jima’) suami istri tidak luput dari sunah Rasulullah SAW. 

Sebenarnya, sunah rasul yang bertemakan tentang keluarga telah tercantum secara rapi dalam kitab induk hadis oleh muhadditsin.

BACA JUGA: Tak Diundang ke Pernikahan Deddy Corbuzier, Kalina Ocktaranny Bilang Begini

Seperti berbakti kepada orang tua, memberikan nama untuk anaknya, mengakikahi, mengajarkan shalat, menikah, termasuk hubungan suami istri.

Khusus berkaitan dengan jima’, terdapat hadis dalam kitab Shuab al-Iman (4/409) karya al-Bayhaqi dari riwayat Abu Hurairah dari Rasulullah SAW:

BACA JUGA: Pendaftaran STIP Jakarta Masih Dibuka, Catat Tanggal dan Persyaratannya

"Apakah kalian tidak mampu mengumpuli istri (jima’) setiap hari Jumat? Sebab di hari itu terdapat dua pahala; pahala mandi dan pahala (yang menyebabkan) istri mandi".

Selanjutnya dijelaskan bahwa, sesungguhnya jima’ setiap hari Jumat akan menundukkan mata (nafsu) pada saat Jumatan.

BACA JUGA: Steven Rumangkang Beri Perhatian Kepada Angelina Sondakh, Oh Ternyata

Perlu diketahui bahwa di zaman dulu perempuan juga ikut melaksanakan Jumatan.

Dalam hadis lain disebutkan bahwa sunah mandi besar bukan berarti identik jima’, akan tetapi cara mandi besar di hari Jumat itu seperti cara mandi besar sebab jima’; niat, mengalirkan air ke seluruh tubuh, bersabun, keramas, menggosok lubang dan lipatan tubuh.

Oleh karena itu, hubungan suami istri di malam Jumat kurang memiliki argumentasi kuat, sebab beberapa hadis yang sahih malah menganjurkan menghidupkan malam Jumat dengan qiyamullail, dzikir, taqarub kepada Allah, bukan jima’.

Lantas bagaimana agar mendapatkan kesunahan jima’ pada hari Jumat?

Pemahaman terdekat adalah jima’ sebelum menunaikan salat Jumat. Tepatnya sejak pagi sampai sebelum salat Jumat, bukan pada malam hari (sebelum subuh).

Terlepas dari itu semua, hubungan intim bila dipahami secara mendalam sebenarnya memiliki orientasi untuk membangun rumah tangga yang didasari mawaddah (cinta), sakinah (tentram), kemudian rahmah (kasih sayang) tanpa terbatas pada hari Jumat saja.

Sebab di antara tujuan hubungan intim selain mencetak keturunan adalah memunculkan perasaan-perasaan tersebut.(jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler