Memaknai Pidato Jokowi, Prabowo: Percaya Pimpinan dan Jangan Mau Diprovokasi 

Selasa, 16 Agustus 2022 – 23:09 WIB
Menhan Prabowo Subianto saat Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR - DPD Tahun 2022 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/8). Foto : Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyebut inti dari pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat Sidang Tahunan MPR untuk mengajak seluruh elemen bangsa bisa waspada dan tetap hidup rukun.

Prabowo mengatakan itu setelah mengikuti Sidang Tahunan MPR yang diselenggarakan di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/8).

BACA JUGA: Prabowo Siap Bersaing dengan Airlangga di Pilpres 2024

"Kita harus rukun, kita harus sejuk, kita harus hati-hati, kita harus kerja sama dengan baik, kita harus percaya sama pimpinan dan jangan mau diprovokasi," kata Prabowo ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa.

Menurut Prabowo, pidato Jokowi bisa diartikan mengajak seluruh elemen bangsa tetap tenang menghadapi persoalan seraya mengedepankan gotong royong.

BACA JUGA: Gus Dur Pernah Memprediksi Hal ini, Prabowo: Mudah-mudahan Benar

"Dengan ketenangan, dengan kerja sama yang baik, gotong royong, sebagaimana kita berhasil menghadapi pandemi insyaallah, kita akan hadapi situasi yang akan datang," ungkap eks Danjen Kopassus itu.

Jokowi dalam pidato di Sidang Tahunan menyebut tantangan Indonesia ke depan sangat berat.

BACA JUGA: Prabowo Berdiri Tegap, Kemudian Ada Penyematan Tanda Kehormatan oleh Jenderal Andika

Banyak negara di seluruh dunia, sedang menghadapi ujian. Krisis kesehatan akibat pandemi COVID-19 belum sepenuhnya pulih. 

"Perekonomian dunia belum sepenuhnya bangkit," ujar Jokowi dalam pidatonya.

Kepala negara kemudian mengungkit perang di Ukraina dan potensi krisis pangan, energi, serta keuangan sebagai tantangan Indonesia ke depan.

"Seratus tujuh negara terdampak krisis, sebagian di antaranya diperkirakan jatuh bangkrut. Diperkirakan 553 juta jiwa terancam kemiskinan ekstrem, dan 345 juta jiwa terancam kekurangan pangan dan kelaparan," ujar Jokowi.

Menurut Jokowi, ujian terhadap krisis pangan hingga energi tidak mudah bagi dunia, termasuk Indonesia. 

"Semua ini harus kita hadapi dengan kehati-hatian dan dengan kewaspadaan," ucap eks Gubernur DKI Jakarta itu. (ast/jpnn)


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler