jpnn.com - Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak pada krisis kesehatan tetapi juga menimbulkan krisis ekonomi termasuk pangan. Sebab, negara sulit melakukan impor dari negara lain untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri.
Kondisi ini mesti menjadi momentum untuk mewujudkan kemandirian produksi sandang, pangan, dan papan.
BACA JUGA: Respons Sultan Soal Gerakan Mencintai Produk Dalam Negeri
Namun, dalam mewujudkan itu membutuhkan tindakan nyata melalui gotong royong. Gotong royong antara pemerintah dengan masyarakat serta sesama warga masyarakat.
Presiden Jokowi dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian Perdagangan Tahun 2021 di Jakarta, Kamis (5/3/2021) juga menegaskan Pusat perbelanjaan/mal harus terus memberikan ruang bagi produk-produk Indonesia khususnya UMKM.
BACA JUGA: Presiden Jokowi Minta Benci Produk Asing, Ini Pesan Pak Ganjar
Jokowi menjelaskan, populasi penduduk Indonesia sangat besar yaitu mencapai lebih dari 270 juta jiwa. Oleh karena itu, produk lokal harus menjadi sektor unggulan dan strategis.
Produk atau brand lokal yang diunggulkan dan menjadi konsumsi publik dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
BACA JUGA: Dukung Kampanye Produk Dalam Negeri, Azis Syamsuddin Minta Pemerintah Permudah Izin UMKM
Seruan presiden untuk cinta produk dalam negeri seharusnya menjadi arah kebijakan dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri. Sebab bangsa Indonesia dikarunia kekayaan alam yang luar biasa.
Indonesia juga dilimpahi bermacam-macam varian makanan, buahan, sumber daya manusia yang luar biasa. Ini momentum kita mengembalikan kedaulatan ekonomi dalam memenuhi kebutuhan pangan dan sandang.
Hal ini ditegaskan oleh pendiri bangsa Ir. soekarno. Poinnya adalah ekonomi berdikari adalah ekonomi yang akarnya adalah kedaulatan rakyat. Kedaulatan rakyat adalah kunci membuka pintu untuk mencapai keadilan sosial.
Keadilan sosial dicapai melalui jalan Trisakti (kedaulatan politik, mandiri secara ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan).
Seruan presiden menjadi momentum mengembalikan roh Pancasila dalam praksis ideologi. Mencintai bangsa berarti mencintai produk dalam negeri.
Orientasi kebijakan pemerintah harus diarahkan dengan memprioritas pemenuhan kebutuhan pembangunan melalui produk dalam negeri. Gerakan ini akan mampu memperkuat daya saing sehingga mampu menjadi bangsa yang mandiri dalam memenuhi kebutuhan dasar.
Kemandirian juga bisa mulai dilakkan di bidang teknologi dan kesehatan. Hampir semua negara melakukan penelitian besar-besaran untuk menemukan vaksin dan obat bagi penderita Covid-19.
Indonesia juga seharusnya melakukan hal yang sama. Inilah saatnya mewujudkan nilai Pancasila dalam tindakan dengan mendukung riset yang dilakukan oleh ilmuan Indonesia.
Inovasi dan daya cipta anak bangsa harus didukung dalam tindakan nyata melalui dukungan dana dan fasilitas riset yang memadai. Sehingga ilmuan bidang kesehatan di Indonesia bisa mengembangkan inovasinya untuk menemukan alat kesehatan, vaksin dan obat-obatan.
Kemandirian industri dan kesehatan hanya bisa terwujud dengan tindakan nyata dengan mendukung fasilitasi riset di bidang kesehatan, dan juga bidang lain seperti pertahanan, pertanian, peternakan..
Kemandirian ini dapat menambah posisi kepercayaan diri Bangsa Indonesia dalam pergaulan internasional. Kemandirian jangan diartikan sempit dengan tindakan mengisolasi diri.
Sebaliknya, kemandirian sebagai upaya untuk membangun kepercayaan diri bangsa dalam pergaulan internasional setara dengan bangsa-bangsa lainnya di dunia.
Dalam upaya mewujudkan kemandirian, tentunya kita memerlukan gotong royong dengan bangsa dan negara lain dalam posisi yang setara.
Potensi yang dimiliki bangsa ini luar biasa untuk menggerakkan unit usaha kecil sebagai soko guru ekonomi rakyat. Roda ekonomi berputar di unit usaha rakyat akan mengurangi jumlah penganguran. Perlu dicatat bahwa produk dalam negeri kita memiliki kualitas yang tidak kalah dengan produk asing.
Saatnya bangsa keluar dari lingkaran keperdulian akan merk asing menuju kepada kecintaan produk dalam negeri.(***)
Redaktur & Reporter : Friederich