jpnn.com, MEDAN - Insiden Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi yang diduga mempermalukan pelatih biliar Khoiruddin Aritonang memanas.
Khoiruddin atau yang akrab dikenal dengan Coki Aritonang itu sudah mengirimkan somasi kepada mantan Pangkostrad itu.
BACA JUGA: Coki Aritonang Akan Lapor ke Polda, Reaksi Edy Rahmayadi Mungkin Bikin Anda Tersenyum
Kuasa hukum Coki Aritonang, Teguh Syuhada dari Koalisi Advokat Menolak Arogansi Sumatera Utara (KAMASU) mengatakan somasi itu sudah dikirimkan ke kantor Gubernur Sumut pada Kamis (30/12) sekitar pukul 13.00 WIB.
"Kami telah memberikan teguran hukum dalam bentuk somasi, karena kami pahami saat kejadian itu jabatan gubernur melekat padanya (Edy Rahamyadi), makanya kami surati ke kantor gubernur," kata Teguh kepada wartawan, Kamis sore.
BACA JUGA: Seusai Dijewer Edy Rahmayadi, Coki Aritonang Bersumpah Demi Allah
Teguh berharap Edy Rahmayadi mempunyai itikad baik untuk meminta maaf secara terbuka kepada Coki Aritonang.
Edy Rahmayadi diberikan kesempatan 1x24 jam untuk meminta maaf. "Kami berikan waktu 1x 24 jam sejak surat ini diterima," ujar Teguh.
BACA JUGA: PDIP Kritik Tindakan Edy Rahmayadi Mempermalukan Coki Aritonang, Pedas!
Jika Edy Rahmayadi tak juga merespons, pihak Coki akan melaporkan tindakan mantan Ketua Umum PSSI itu ke Polda Sumatera Utara.
"Mengacu pada somasi itu 1x24 jam, artinya besok pada jam 14.00 WIB jika tidak ada juga, kami buat laporan," kata Teguh.
Sebelumnya insien yang menjadi buah bibir itu terjadi saat penyerahan bonus kepada atlet dan pelatih berprestasi di PON XX Papua, di Aula Tengku Rizal Nurdin, rumah dinas gubernur, Senin (27/12).
Saat itu Edy geram kepada Coki karena diduga tidak bertepuk tangan saat dia memberikan kata sambutan. Edy menyebut Coki juga tertidur saat dia berbicara.
Edy pun lantas memanggil Coki ke atas panggung dan menjewer telinga. Dia juga mengata-ngatai Coki dengan kata sontoloyo.
Setelah itu, Coki pun turun dari atas panggung.
Mantan Panglima Kodam Bukit Barisan itu juga meminta KONI dan Dinas Pemuda dan Olahraga Sumut untuk mengevaluasi Coki.
Video Edy yang menjewer, mengata-ngatai, serta mengusir Coki itu pun viral di media sosial.
Menanggapi itu, Coki Aritonang membantah bahwa dirinya tertidur saat Edy Rahmayadi sedang memberikan kata sambutan sehingga dia tidak memberikan tepuk tangan.
Pria kelahiran 31 Desember 1974 itu mengaku tidak bertepuk tangan karena menilai apa yang disampaikan oleh Edy Rahmayadi itu hal yang biasa saja.
Dia menilai selama ini Edy Rahmayadi juga tidak begitu peduli dengan olahraga di Sumut, termasuk cabor biliar yang dia tekuni. (mcr22/jpnn)
Redaktur : Adek
Reporter : Finta Rahyuni