Kulit dari beberapa barang bekas, seperti sofa, dimanfaatkan kembali menjadi tas oleh seorang pengrajin asal Hobart, Tasmania.
Kate Louise, seorang warga Hobart, telah mendaur ulang sejumlah barang-barang selama hampir empat tahun.
BACA JUGA: Satu Lagi Rumah Tahanan Imigrasi di Darwin Resmi Ditutup
Ia memanfaatkan kulit dari benda-benda yang tidak lagi terpakai, seperti jaket kulit, bola, speedometer kendaraan, ikat pinggang, bahkan sofa.
Dengan kreativitasnya, ia membuat tas-tas yang unik dari barang-barang bekas tersebut.
BACA JUGA: Kartu Imigrasi Digital Pertama di Dunia Mudahkan Penumpang di Bandara Brisbane
"Saya mendapat sejumlah bola-bola yang biasanya dipakai untuk kepentingan kesehatan, dan diubah menjadi sebuah tas selempang, ini sudah menjadi proyek lama," ujar Louise.
"Saya telah banyak mendaur ulang jaket, dari jaket untuk pengendara motor, jaket ke pesta, dan dari situlah proyek ini berasal," tambahnya.
BACA JUGA: Australia akan Gelar Sensus Tikus
Tas yang terbuat dari kulit speedometer dan jaket bekas. Foto: Kate Louise.
Proyek yang sekarang ia sedang lakukan adalah membuat tas dari kulit sofa bekas, yang diberikan oleh salah satu temannya.
Louise mengaku butuh beberapa jam untuk membersihkan sofa dan membuatnya menjadi tas, dengan tambahan beberapa kulit dari benda-benda lainnya, seperti ikat pinggang.
Dari satu sofa bekas tersebut, Louise berhasil membuat sekitar 25 tas.
"Semuanya dikerjakan dengan tangan, meskipun jenis dan ukurannya sama, tapi tetap berbeda dengan jenis pegangan tas yang berbeda," jelas Louise.Kate Louise dengan koleksi tas buatannya. Foto: Helen Shield.
Untuk mendapatkan bahan kulit, tak jarang Louise mendapatkan dari beberapa toko yang menjual barang-barang bekas.
"Saya menemukan bola, kemudian dibelah sebelum akhirnya saya jahitkan reseleting, dan akhirnya terciptalah tas berbentuk bola," ujarnya.
Hebatnya, Louise belum terpikirkan untuk menjadikan kegemaran membuat tas kulitnya sebagai bisnis.
Sampai saat ini ia memberikan tas kepada teman-temannya, atau disumbangkan ke sejumlah acara amal.
"Ini bukanlah untuk kepentingan komersial, saya bahkan tak mau hidup dari sini, membuat tas dari kulit bekas hanyalah sebagai hobi," ungkap Louise.Tas yang terbuat dari bola. Foto: Kate Louise.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Selama Libur Paskah Ratusan Pengendara Kedapatan Positif Pakai Narkoba