PARK Jaebeom atau yang dikenal dengan Jay Park menjadi pembicaraan orang Korea karena komentarnya di Myspace yang ditulisnya pada 2005. Gara-gara itu, dia tidak lagi menjadi leader boyband Korea, 2PM. Tapi, itu masa lalu. Jay Park kini berhasil membuktikan diri sebagai seorang solois yang makin mendunia.
Sedikit flashback, pada 4 September 2009 komentar Park yang ditulis pada 2005 kepada temannya ditemukan. Komentar itu lantas ditulis media Korea yang kemudian secara cepat diketahui seluruh publik Negeri Ginseng. Komentar tersebut dianggap negatif. Yang diceritakan Park ketika itu adalah curhatan ketika awal-awal mengikuti training dari manajemen. Di Korea ada semacam pola industri hiburan yang meminta manajemen melakukan training calon artisnya dalam waktu tertentu.
Meski orang Korea, Park lahir dan besar di Seattle, AS. Dalam curhat tersebut, dia lalu berkeluh kesah tentang apa yang dialami saat hari-hari pertama training. Mengikuti training di negara asing tanpa keluarga bukanlah hal yang mudah. Belum lagi dia harus beradaptasi dengan budaya setempat. Nah, keluhan Park tersebut memicu reaksi. Banyak yang tidak suka.
Dia dituntut untuk keluar dari Korea. Orang-orang berunjuk rasa, malah ada yang meminta Jay Park bunuh diri. Dia juga diminta keluar dari 2PM. Jay Park pun meminta maaf. Dia meninggalkan grup dan kembali ke AS. Baru kemudian, para penggemar di Korea mengetahui bahwa komentar Park di Myspace itu salah diterjemahkan. Komentar itu ditulis dalam konteks yang berbeda. Mereka pun lantas membuat gerakan lagi. Yakni, meminta Jay Park kembali ke Korea.
Meski karir yang mulai dibangunnya di AS menunjukkan grafis positif, Jay Park memilih balik ke Korea. Tapi, kali ini dia menjadi solois. Karakternya semakin kuat sebagai seorang bintang. Setelah mengeluarkan mini album, kini dia sudah merilis album pertama yang dibuat full berjudul New Breed. Tanggal 9"10 Mei kemarin, pria yang memiliki banyak tato di tubuh tersebut datang ke Jakarta untuk promo.
Kamis (10/5) Jawa Pos mewawancarai Park di Hotel Intercontinental Mid Plaza, Jakarta Pusat. Pelantun Know Your Name itu menceritakan bagaimana perjuangannya meniti karir. Sebagai orang Korea yang lahir di AS, banyak hal yang harus dia alami. "Sebagai orang Korea, bahasa Korea saya nggak bagus. Publik juga melihat saya sepertinya beda banget. Keuntungannya, kalau pergi ke negara lain, komunikasi jadi lebih mudah karena bahasa Inggris banyak dipakai," terang dia.
Park menjalani training di Korea 3,5 tahun. Itu merupakan sebuah keputusan yang cukup berat untuknya. "Really hard. Saya harus meninggalkan kehidupan saya di AS. Saya memulai lagi semua dari awal di Korea. Saya harus latihan menyanyi, nge-rap, dancing, dan sebagainya. Itu sangat berat," ungkapnya.
Bukan berarti dia tidak bisa melakukan itu. Sebelum ditemukan JYP Entertainment, manajemen yang menaungi 2PM, di Seattle Jay Park sudah bisa melakukan itu semua. Tapi, selama training, dia harus melakukan itu lagi dengan cara yang berbeda. "Sebelum training, saya menyanyi, nge-rap, dan menari dengan bebas. I did my own style. Setelah training, kamu jadi tahu bagaimana caranya untuk melakukan hal tersebut dengan lebih benar. Selain itu, saya mendapat pelajaran bagaimana beretika.
Selain harus kerja keras, etika adalah pelajaran yang saya dapat selama mengikuti training," ujar dia. Memang banyak tekanan ketika menjadi artis. Jika membuat kesalahan, bukan perusahaan yang menanggung kesalahan itu. "Kalau bikin salah, bukan company yang salah. Tapi saya," imbuhnya.
Lalu, apakah ada rasa terpaksa saat menjalani itu semua? Artis terkadang tidak punya waktu untuk diri sendiri. "Saya pastikan, apa yang saya lakukan sekarang 100 persen adalah kemauan dan pilihan saya. Saya sudah memilih jalan saya sendiri. Saya masih punya me time kok. Make my own career path is me time. My life is me time. Sesekali memang sibuknya ampun-ampunan, tapi saya menjaga hubungan baik dengan teman-teman. Kalau sedang bosan, sesekali saya hangout bersama mereka. Kami pergi bowling atau minum," terang dia. (jan/c14/ayi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anang Diingatkan Ashanthy Bukan Finalis Idol
Redaktur : Tim Redaksi