Menag Ajak Umat Melaksanakan Salat Gaib untuk Pejuang di KRI Nanggala 402

Minggu, 25 April 2021 – 19:38 WIB
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengajak umat Islam melaksanakan salat gaib menyusul status KRI Nanggala-402 yang dinyatakan tenggelam dan personel kapal buatan Jerman itu gugur dalam tugas.

"Mari lakukan salat gaib untuk mendoakan para pejuang bangsa. Semoga mereka mendapat ampunan dan rahmat dari Allah SWT," kata Yaqut dalam keterangan persnya, Minggu (25/4).

BACA JUGA: Panglima TNI: Dengan Kesedihan Mendalam, Saya Nyatakan 53 Personel KRI Nanggala 402 Telah Gugur

Yaqut sekaligus mengimbau umat beragama untuk mendoakan seluruh personel KRI Nanggala-402 yang dinyatakan gugur.

"Saya mengajak dan mengimbau seluruh umat beragama untuk meluangkan waktu, mendoakan yang terbaik untuk awak KRI Nanggala-402," katanya.

BACA JUGA: KRI Nanggala 402 Tenggelam, Gubernur Khofifah Masih Berharap Ada Mukjizat

Sebelumnya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dengan berat hati menyatakan bahwa KRI Nanggala-402 tenggelam di perairan sisi utara dari Pulau Bali.

Kapal selam buatan Jerman itu awalnya dinyatakan hilang, pada Rabu (21/4).

BACA JUGA: Geram Dengar Isu MLB PKB, Gus Yaqut: Solid Dunia Akhirat

"Dapat dinyatakan bahwa KRI Nanggala-402 telah tenggelam," kata Hadi saat menyampaikan konferensi pers yang disiarkan Puspen TNI di YouTube, Minggu (25/4).

Eks Kepala Staf TNI AU tersebut mengatakan, status KRI Nanggala-402 itu terkonfirmasi dari temuan serpihan kapal di perairan sisi utara dari Pulau Bali.

Temuan itu, ujar dia, meliputi kemudi vertikal belakang dan selang timbul, jangkar, bagian luar badan tekan, serta baju keselamatan awak kapal MK 11.

Menurut Hadi, seluruh personel yang berada di KRI Nanggala-402 dinyatakan gugur.

"Atas nama seluruh prajurit dan keluarga besar TNI, selaku Panglima TNI, saya sampaikan rasa duka cita yang sedalam-dalamnya kepada seluruh keluarga prajurit yang gugur," ungkap lulusan Akademi Militer 1986 itu. (ast/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler