MILAN - Pukulan telak beruntun dialami Inter Milan di Giuseppe Meazza. Setelah kalah dari Novara 0-1 (12/2), mereka kembali dipermalukan klub papan bawah lainnya Bologna 0-3 (0-2) pada pekan ke-24 Serie A Liga Italia, kemarin dini hari.
Kekalahan yang menyesakkan dada. Bukan hanya karena bermain di hadapan pendukungnya, melainkan juga membuat mereka mencatat tiga kekalahan beruntun di Serie A. Akibatnya, mereka digeser Napoli yang dari posisi kelima klasemen.
Hasil dari lima pertandingan terakhir menunjukkan bahwa Inter kembali masuk ke episode buruk mereka. Setelah sempat cemerlang pada Desember 2011 hingga awal Januari 2012 dengan tujuh kemenangan beruntun, mereka kembali labil.
Parahnya, mereka kalah dari tim papan bawah yang di atas kertas kualitasnya di bawah mereka. Dalam lima laga terakhir, mereka tiga kali kalah dari tim kecil seperti Lecce 0-1 (29/1), Novara 0-1 (12/2), dan Bologna 0-3 (18/2).
Melawan tim yang sepadan AS Roma, mereka dibantai empat gol tanpa balas. Tetapi, allenatore Claudio Ranieri menolak menyerah. "Kami tidak boleh menyerah. Harus melewati masa sulit ini," kata Ranieri, seperti dikutip Football Italia.
Hanya, dia tetap meminta maaf kepada tifosi Inter dan juga presiden Massimo Moratti. "Mereka tetap mencoba memberikan dukungan, lalu gol ketiga membuat segalanya berakhir. Kami semua menjadi frustasi," jelas Ranieri.
Inter memang tidak bermain dengan baik selama babak pertama. Yang paling menyakitkan ketika dua gol beruntun Marco Di Vaio tercipta pada menit ke-37 dan 38. Lalu, diakhiri dengan gol Robert Acquafresca pada menit ke-85.
Ranieri sempat menjadi sasaran ejekan para penonton. Bukan hanya karena hasil buruk, melainkan keputusannya menarik striker Diergo Forlan dan menggantinya dengan gelandang bertahan Andrea Poli. Para penonton menganggap sebagai keputusan aneh di saat tertinggal.
Padahal, di bench pemain masih ada Mauro Zarate yang juga striker. "Saya sadar kami kalah 0-2, tetapi menempatkan striker tambahan sepertinya tidak mungkin. Saya berusaha memperkuat pondasi di tengah," jelas Ranieri.
Kapten Inter Javier Zanetti juga meminta kepada rekan-rekannya dan fans agar bersabar. "Saya sudah bermain sepak bola begitu lama, dan dalam posisi seperti ini, yang perlu dilakukan adalah tetap berpikir positif," kata Zanetti.
Harapan mereka untuk mengejar scudetto sangat tipis, mereka tertinggal sepuluh angka di belakang penguasa klasemen AC Milan dengan 47 poin. Bahkan, sulit bagi mereka untuk mengejar posisi zona Liga Champions alias tiga besar.
Bagi Bologna, kemenangan itu sungguh luar biasa. Mereka memang belum beranjak dari papan bawah. Mereka berada pada posisi ke-16 alias hanya dua setrip dia atas zona degradasi. Tetapi paling tidak koleksi angka mereka unggul tujuh angka atas tim di zona degradasi.
"Fakta bahwa kami menang 3-0 di Giuseppe Meazza, itu menunjukkan performa yang sempurna. Kami memang pantas mendapatkannya dengan permainan kami kami terapkan," bilang Stefano Pioli, pelatih Bologna kepada Sky Sport. (ham)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menang Lagi, Greipel Makin Kukuh
Redaktur : Tim Redaksi