jpnn.com, LONDON - Alex Marquez yang merupakan adik pembalap Repsol Honda Marc Marquez belum juga mendapat kepastian membalap di kelas premier.
Slot pembalap dari tim papan atas dan papan tengah sudah pasti tertutup buat Alex.
BACA JUGA: Membedah Perubahan Positif 3 Raksasa MotoGP usai Tes Barcelona
Kesempatan untuk melihat Marquez bersaudara beradu balap di lintasan MotoGP pun tidak akan terjadi dalam waktu dekat.
BACA JUGA: Membedah Perubahan Positif 3 Raksasa MotoGP usai Tes Barcelona
BACA JUGA: Marquez Ogah Berjudi dengan Sasis Baru, Masalah Rossi Lebih Kompleks
Dalam dua bulan terakhir santer terdengar pemimpin klasemen sementara Moto2 musim ini sempat menarik perhatian Pramac Ducati.
Alex diplot untuk menempati satu slot rider Pramac pada musim 2020. Namun, performa moncer rider Ducati Danilo Petrucci membuat semua rencana tersbut buyar.
BACA JUGA: Cek Klasemen MotoGP 2019 dan Jadwal Balapan Sisa
Sebelumnya, kursi Petrucci tengah digoyang. Pembalap Pramac Jack Miller juga telah disiapkan untuk menggantikan peran Petrucci bersama Ducati musim depan.
Seiring membaiknya performa dan satu kemenangan penting di seri Italia bakal membuat Petrucci bertahan setahun lebih lama bersama pabrikan Italia.
Di sisi lain, Mille, bakal kembali bersama Pramac dengan garansi mesin yang sama dengan tim pabrikan. Satu slot Pramac lainnya masih menjadi Francesco Bagnaia.
Alhasil, masa depan Alex untuk naik kelas semakin tidak menentu. Dia sudah cukup lama mengendap di kelas Moto2.
Lima musim sudah dia lewati sejak menjuarai kelas Moto3 pada musim 2014 silam.
Bersama EG 0,0 Marc VDS, ada kemajuan cukup signifikan diperlihatkan rider 23 tahun itu. Dua musim terakhir dia finis keempat di klasemen akhir.
Seperti halnya sang kakak, dia ingin menancapkan tanda juara dunia sebelum naik kelas.
Musim ini menjadi salah satu peluang terbaik Alex untuk mewujudkan itu. Dia mampu menyegel kemenangan pada tiga balapan terakhir.
Saat ini dia menempati peringkat pertama pembalap Moto2 dengan raihan 111 poin. Dia hanya terpaut 7 poin dari peringkat kedua Thomas Luthi.
Alex realistis menatap masa depannya. Bila semua peluang bergabung tim papan atas dan papan tengah tertutup, opsi terbaik yang dia miliki yakni bertahan di Moto2 setidaknya hingga satu musim ke depan.
"Itu menjadi sulit karena kontrak (pembalap) bakal segera tertutup. Jadi tampil di Moto2 setahun lagi menjadi pilihan terbaik," terangnya dikutip Motorsport.
Sebenarnya ada secercah harapan buat Alex untuk tampil di kelas premier. Avintia dan Tech3 berpeluang mendatangkan rider baru.
Namun, dua tim tersebut musim ini menghuni papan tengah.
Sporting Director Avintia Ruben Xaus mempertimbangkan Alex bersama Lorenzo Baldassarri, pembalap Moto2 lainnya untuk bergabung dengan timnya.
Akan tetapi, melihat potensi Alex akan sangat disayangkan untuk "terbuang" di tim yang kurang kompetitif.
"Saya mencoba melakukan yang terbaik di lintasan, itu menjadi tujuan saya untuk membuat langkah maju," lanjut Alex.
Dalam sejarah MotoGP, tidak banyak saudara kandung berkompetisi di kelas yang sama.
Enam musim terakhir, dua bersaudara Espargaro, Aleix dan Pol saling beriringan.
Berbeda dengan Marquez bersaudara, mereka kesulitan menembus persaingan papan atas. (nap)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ada Kecelakaan Terburuk Sepanjang MotoGP Musim Ini, Jangan Lupa! Fabio Quartararo Meraih Podium Perdana
Redaktur & Reporter : Ragil