Menaker Ida Fauziyah Tunjukkan Tanda-tanda Pemulihan di Sektor Ketenagakerjaan, Hamdalah

Selasa, 26 Juli 2022 – 14:47 WIB
Menaker Ida Fauziyah menunjukkan tanda-tanda terjadinya pemulihan di sektor ketenagakerjaan setelah sekitar 2 tahun menghadapi pandemi Covid-19. Foto: Dokumentasi Kemnaker

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengungkapkan kondisi sektor ketenagakerjaan menunjukkan tanda-tanda pemulihan setelah sekitar 2 tahun menghadapi pandemi Covid-19.

Dia menyebutkan tanda-tanda terjadinya pemulihan di sektor ketenagakerjaan tersebut setidaknya terlihat pada enam hal.

BACA JUGA: Ida Fauziyah: Jadikan HUT ke-75 Momentum Mentransformasikan Sembilan Lompatan Kemnaker

Pertama, pertumbuhan ekonomi pada triwulan I 2022 mencapai 5,01 persen (y-o-y).

Sumber pertumbuhan tertinggi terdapat pada sektor industri, yaitu sebesar 1,06 persen.

BACA JUGA: Sambut Baik Pengalihan BLK UPTD Tanah Bumbu, Menaker Ida Fauziyah Segera Kirimkan Tim

Kedua, tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) meningkat dari 68,08 persen pada 2021 menjadi 69,06 persen pada tahun ini.

Menurut Menaker Ida, hal tersebut mengindikasikan penduduk usia kerja menjadi lebih aktif untuk masuk ke dalam pasar kerja.

BACA JUGA: Peringati HAN 2022, Menaker Ida Fauziyah Ajak Wujudkan Indonesia Maju Tanpa Pekerja Anak

"Sekaligus tanda penduduk usia kerja mulai menunjukkan optimisme terhadap perbaikan kondisi pasar kerja dalam konteks pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19," kata Menaker Ida Fauziyah melalui siaran pers Biro Humas Kemnaker, Selasa (26/7).

Lebih lanjut Menaker Ida menyampaikan tanda-tanda lainnya yang menunjukkan terjadinya pemulihan di sektor ketenagakerjaan, yaitu tingkat pengangguran terbuka menurun dari 6,26 persen pada Februari 2021 menjadi 5,83 persen pada Februari 2022.

Dalam konteks ini, jumlah pengangguran karena Covid-19 menurun dari 1,62 juta orang menjadi 0,96 juta orang pada periode yang sama.

Selain itu, jumlah penduduk yang berstatus sementara tidak bekerja karena Covid-19 menurun dari 1,11 juta orang pada tahun 2021 menjadi 0,58 juta orang pada tahun 2022.

Menaker Ida Fauziyah juga menyebutkan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja juga menurun dari 15,72 juta orang pada 2021 menjadi 9,44 juta orang di tahun ini.

"Kondisi yang demikian menunjukkan bahwa kondisi waktu produktif (waktu bekerja) tenaga kerja Indonesia semakin membaik," bebernya.

Keempat, jumlah penduduk bekerja bertambah 4,55 juta orang dalam kurun waktu satu tahun terakhir dari 131,06 juta orang pada tahun lalu menjadi 135,61 juta orang di 2022 ini.

Geliat penciptaan lapangan kerja terjadi pada sektor pertanian, pertambangan dan penggalian, industri, listrik gas dan air, konstruksi, transportasi dan pergudangan, serta akomodasi dan makan minum.

Kelima, rata-rata upah buruh di Indonesia mengalami peningkatan dari Rp 2.860.630 pada tahun lalu menjadi Rp 2.892.537 di 2022.

Menurutnya, meskipun rata-rata upah buruh belum meningkat secara signifikan, namun hal ini paling tidak menunjukkan adanya perbaikan dari sisi pendapatan pekerja.

Keenam, lanjut Menaker Ida, jumlah kepesertaan aktif BPJS Ketenagakerjaan dapat terus dijaga peningkatannya selama masa pandemi dari 29,98 juta orang pada 2020 menjadi 32,30 juta orang pada Mei 2022.

Seluruh perbaikan tersebut bermuara pada menurunnya tingkat kemiskinan dari 10,14 persen pada Maret 2021, menjadi 9,54 persen pada Maret 2022.

"Secara nominal, jumlah penduduk miskin menurun dari 27,54 juta orang menjadi 26,16 juta orang pada periode yang sama," sebutnya. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler