Menaker Ida Minta Pegawai Tinggalkan Budaya Senioritas, Hierarkis, Feodal, dan Bossy

Sabtu, 20 Juli 2024 – 11:23 WIB
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah saat memberikan arahan sekaligus menutup acara 'Penguatan Implementasi Core Values ASN Berakhlak untuk Mewujudkan Budaya Kerja Profesional dan Melayani' di Denpasar, Bali pada Jumat (19/7) malam. Foto: Dokumentasi Humas Kemnaker

jpnn.com, DENPASAR - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah meminta seluruh pegawai melakukan kerja-kerja kolaboratif dalam meningkatkan kualitas birokrasi di lingkungan Sekretariat Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan (Setjen Kemnaker).

Pernyataan tersebut disampaikan Menaker Ida Fauziyah saat memberikan arahan sekaligus menutup acara 'Penguatan Implementasi Core Values ASN Berakhlak untuk Mewujudkan Budaya Kerja Profesional dan Melayani' di Denpasar, Bali pada Jumat (19/7) malam.

BACA JUGA: Menaker Ida Fauziyah Dorong Digitalisasi Tata Kelola Penempatan Pekerja Migran Indonesia

Dia meyakini jika seluruh pegawai saling kolaborasi dan sinergi antarsatu yang lain di bawah penguatan Setjen, Kemnaker akan menjadi kebanggaan dan role model bagi kementerian atau lembaga yang ada di Indonesia

Menaker Ida menegaskan kemampuan kolaboratif dari para pegawai di Setjen sangat diperlukan.

BACA JUGA: Kemnaker Raih Opini WTP atas Laporan Keuangan 2023, Menaker Ida: Hasil Kerja Kolaboratif

"Yang muda mengambil pengalaman dari senior, yang senior tak menganggap rendah yunior," pesan Menaker Ida Fauziyah.

Dalam kesempatan tersebut, Menaker Ida Fauziyah mengatakan pegawai Setjen Kemnaker tak bisa menghindar untuk mengadopsi teknologi digital dalam rangka menghadirkan good government atau tata kelola pemerintahan yang baik .

BACA JUGA: Lewat Rakor, Kemnaker Terus Tingkatkan Koordinasi dan Sinergi Informasi Pasar Kerja

Tak terkecuali juga, lanjut dia, termasuk bagi pejabat senior di lingkungan Kemnaker, tak ada pilihan untuk terus memperkuat kapasistas diri.

"Tak ada alasan bagi senior sebentar lagi pensiun, buat apa lagi harus belajar. Tak bisa begitu, tidak ada alasan bagi senior meletakkan tanggung jawab kemajuan teknologi kepada yang yunior," tegasnya mengingatkan.

Menaker Ida Fauziyah juga mengingatkan organisasi Kemnaker harus meninggalkan budaya senioritas, hierarkis, feodal, dan budaya bossy.

"Jika budaya tersebut tidak ditinggalkan, maka birokrasi justru akan menjadi 'beban' ketimbang menjadi motor penggerak perubahan," tandasnya.

Dia juga memberikan apresiasi atas upaya signifkan Setjen untuk mendukung pengembangan karier Aparatur Sipil Negara (ASN) struktural maupun fungsional.

Misalnya Layanan Terpadu Satu Atap (LTSA), pembangunan Public Employment Service (PEA), Kemnaker Corpu, Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), dan lainnya

Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi menambahkan kegiatan digelar di Bali lantaran selain aspek pariwisata, daerah ini telah lama dikenal sebagai pulau yang penuh kekayaan budaya, spiritualitas, seni, kreatifitas, keterbukaan dan kolaborasi.

"Spirit inilah yang kami harapkan dapat diserap para pegawai di lingkungan Setjen Kemnaker," ujar Sekjen Anwar Sanusi. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler