jpnn.com, BANYUWANGI - Menteri ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah meminta pengelola Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas agar merangkul stakeholders dari semua kalangan dan bisa memanfaatkan segala sumber daya untuk mendukung program.
"Supaya keberlangsungan BLK dapat terjaga, pengelola harus bisa rangkul semua stakeholder," kata Menaker Ida Fauziyah saat meninjau BLK Komunitas Darussalam Blokagung dan BLK Komunitas Bustanul Falah di Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (2/4).
BACA JUGA: Presiden Joko Widodo Resmikan 1.113 BLK Komunitas
Menaker Ida mengatakan dalam menjaga keberlangsungan BLK Komunitas, pengelola bekerja sama dengan pelaku usaha dan industri, kemudian memetakan kebutuhan tenaga kerja.
"Selanjutnya didesain pelatihan yang bisa mendukung kebutuhan industri, sehingga ke depannya pengelola bisa membuka kejuruan pelatihan di luar yang telah dibuka sebelumnya," katanya.
BACA JUGA: BLK Komunitas Hadirkan Akses Peningkatan Keterampilan Bagi Masyarakat Desa
Selain itu, pengelola juga dapat mencari peluang dari pemanfaatan dana corporate social responsibility (CSR) perusahaan untuk pelatihan.
Dia mengatakan, nantinya dari pemerintah bisa mendesain pelatihan program dan pembiayaan dengan memanfaatkan dana APBD, atau mengakses program yang relevan seperti dana desa.
BACA JUGA: Menaker Ida Sebut Potensi Sumber Daya Alam Bisa Digali dengan Memaksimalkan SDM
"Kegigihan dan kepiawaian pengola sangat dibutuhkan untuk menjaga keberlangsungan pelatihan vokasi di BLK Komunitas," ucapnya.
Ia tidak menghendaki BLK Komunitas menjadi mangkrak atau berubah fungsi dari tujuan pendiriannya.
Menurut dia, bantuan dari pemerintah yang sifatnya terbatas menjadi tantangan bagi pengelola dalam menjaga keberlangsungan BLK Komunitas.
"Jangan biarkan BLK Komunitas mati setelah tidak mendapatkan paket pelatihan dari Kementerian Ketenagakerjaan," ucapnya.
Menaker Ida kepada kepada para santri berpesan agar memanfaatkan pelatihan yang ada di BLK dengan sebaik-baiknya.
Sebab, ujar dia, di era revolusi industri 4.0, fleksibilitas dan kompetensi menjadi poin utama dalam persaingan di dunia kerja.
Terlebih kompetensi yang sudah tersertifikasi, sangat penting dalam menghadapi persaingan yang ketat di masa depan.
Dia mengatakan, dengan adanya pelatihan kompetensi bagi santri di BLK Komunitas ini, lulusan pesantren akan memiliki keunggulan lebih di pasar kerja. Sebab, selain menguasai hard skill, santri tentu memiliki dasar agama kuat yang menjadi landasan soft skills.
"Jadi kepada para santri, teruslah mengembangkan soft skills, ilmu agama dan akhlakul karimah sebagai ciri khas lulusan pesantren. Karena kompetensi tanpa budi pekerti yang baik tidak akan bermanfaat," pungkas Menaker Ida Fauziyah. (*/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Boy