Menaker Ida Serukan Pentingnya Dialog Sosial di Konferensi Perburuhan Internasional

Kamis, 06 Juni 2024 – 16:50 WIB
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah saat menyampaikan pidato nasional menanggapi laporan Dirjen International Labour Organization (ILO) tentang 'Towards a renewed social contract' di Jenewa, Rabu (5/6). Foto: Dokumentasi Humas Kemnaker

jpnn.com, JENEWA - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menegaskan komitmen Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja dan keberlangsungan usaha melalui perlindungan sosial yang inklusif dan berkelanjutan, serta dialog sosial yang produktif.

Penegasan tersebut disampaikan Menaker Ida Fauziyah saat menyampaikan pidato nasional menanggapi laporan Dirjen International Labour Organization (ILO) tentang 'Towards a renewed social contract' di Jenewa, Rabu (5/6)

BACA JUGA: Menaker Ida Fauziyah Bawa Misi Perlindungan Pekerja dan Kesetaraan di ILC ke-112 Jenewa

"Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk memastikan keadilan sosial bagi semua pekerja, termasuk perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas. No one left behind,” tegas Menaker Ida Fauziyah dalam keterangan resminya, Kamis (6/6).

Pada Konferensi Perburuhan Internasional atau International Labour Conference (ILC) ke-112 itu, Menaker Ida Fauziyah juga menyoroti pentingnya dialog sosial sebagai dasar kontrak sosial.

BACA JUGA: Di Forum ILC, Kemnaker Beber Langkah Nyata Indonesia Atasi Bahaya Biologis di Tempat Kerja

"Investasi dalam dialog sosial memperkuat ketahanan pekerjaan dan lingkungan kerja kita yang sehat," katanya.

Selain itu, investasi dalam pelatihan vokasi dan pendidikan menjadi prioritas untuk mempersiapkan pekerja menghadapi transformasi digital dan ekonomi hijau.

Indonesia juga siap beradaptasi dengan tekanan global, seperti ketegangan geo politik, persaingan perdagangan, dan perubahan pasar kerja.

"Investasi dalam program pembelajaran seumur hidup membantu pekerja beradaptasi dengan perubahan tuntutan pekerjaan," tambah Menaker Ida.

Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan keadilan sosial dan kerja layak.

Reformasi pasar kerja melalui Undang-Undang Cipta Kerja bertujuan meningkatkan fleksibilitas pasar, menarik investasi, dan menciptakan lebih banyak peluang kerja namun tidak melupakan pelindungan hak-hak pekerja.

Selain itu, Indonesia juga mendukung penuh ILO dalam mewujudkan mandatnya.

"Indonesia siap bekerja sama untuk mempromosikan kerja layak dan keadilan sosial bagi semua," tegasnya.

Dengan langkah ini, kata Menaker Ida, Indonesia terus menunjukkan komitmennya dalam menciptakan kondisi kerja yang semakin baik dan adil bagi seluruh pekerja. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler