jpnn.com, JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah berharap kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) sebesar 8,51 persen yang diumumkan serentak pada hari ini, Jumat (1/11), diterima oleh pengusaha maupun buruh. Sebab, besaran kenaikan itu sudah paling ideal bagi kedua pihak.
Hal ini disampaikan Ida merespons keberatan dari pengusaha atas kenaikan UMP sebesar 8,51 persen. Sebaliknya, kalangan buruh menginginkan kenaikan justru 15 persen.
BACA JUGA: Gaji Guru Honorer Sudah Naik, Diusulkan Setara UMP
"Sebenarnya peraturan pemerintah ini kan lebih mengakomodasi dua-duanya. Dasarnya pun data dari BPS. Skema pengupahan ini sudah berjalan lima tahun ya. Jadi so far kita berharap diterima dengan baik, oleh pengusaha maupun buruh," kata Ida, di Istana Negara, Jakarta, Jumat (1/11).
Menurut Ida, pengusaha seharusnya tidak keberatan dengan angka kenaikan dengan skema yang sudah berjalan selama lima tahun terakhir. Selain itu, persentase kenaikan itu juga sudah paling ideal baik untuk dunia usaha maupun buruh.
BACA JUGA: Menaker Baru Harus Responsif Terhadap Program Jaminan Sosial
"Angka itu kan keluar dari BPS ya, dari pertumbuhan ekonomi dan inflasi. Jadi tidak masing-masing mengambil data sendiri, baik pengusaha atau buruh. Menurut kami sudah di tengah ya. Tidak main menaik-naikkan begitu saja," tandasnya.(fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam