Menaker Kunjungi Industri Pengolahan Tembakau di Pamekasan

Selasa, 22 Mei 2018 – 18:37 WIB
Menaker Hanif Dhakiri saat saat memberikan kuliah tamu kepada akademisi pegiat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Bakti Bangsa, Pamekasan, Senin Malam (21/5). Foto: Istimewa

jpnn.com, PAMEKASAN - Dalam rangkaian kegiatan safari Ramadhan, Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri meninjau pabrik rokok HR di Dusun Berru, Desa Blumbungan, Kecamatan Larangan, Pamekasan, Jawa Timur pada Senin (22/5) kemarin malam.

Di pabrik rokok bermerk Surya Putra tersebut, Menaker Hanif mengamati dengan seksama industri pengolahan tembakau mulai dari proses di mesin produksi untuk membungkus tembakau, hingga mengemas bungkus rokok yang sudah dilinting.

BACA JUGA: Menaker Dorong Pemuda di Pamekasan Jadi Wirausaha Mandiri

Menaker Hanif mengakui, di tengah beragamnya kontroversi utamanya dari sudut pandang kesehatan, industri tembakau telah menjadi bagian penting sebagai salah satu sumber penerimaan keuangan negara.

"Selain menyerap banyak tenaga kerja mulai dari hulu sampai hilir, Industri tembakau juga merupakan penopang ketahanan ekonomi di tengah persaingan global saat ini," ujar Menaker Hanif usai berkeliling di pabrik yang mempekerjakan 300 pekerja.

BACA JUGA: Menaker Gandeng KADIN Targetkan 400 Ribu Peserta Pemagangan

Dikatakan Hanif, pemerintah terus berupaya meningkatkan perlindungan terhadap pekerja sektor industri rokok dan tembakau. Kementerian Ketenagakerjaan mempunyai fungsi antara lain meningkatkan daya saing tenaga kerja, produktivitas tenaga kerja, perluasan kesempatan kerja, hubungan industrial, dan jaminan sosial tenaga kerja.

“Pemerintah dalam hal ini Kemnaker berkepentingan untuk memberikan perlindungan terhadap tenaga kerja dan keberlangsungan dunia usaha/industri termasuk petani, pekerja dan pelaku usaha pertembakauan. Upaya terbaik terus kami lakukan,“ kata Hanif. 

BACA JUGA: Menaker Hanif: THR Paling Lambat H-7 Lebaran

Saat ini jumlah tenaga kerja yang terserap dalam industri hasil tembakau (IHT) lebih dari 6 juta petani. Sebanyak 2 juta petani tembakau, 1,5 petani cengkeh, 600 ribu pekerja/buruh industri tembakau dan 2 juta peritel.

IHT juga menyumbang pajak peringkat tiga di Indonesia sebesar Rp 176,2 triliun rupiah yang terdiri dari penerimaan cukai sebesar 137,9 triliun rupiah, 13,7 triliun rupiah pajak daerah dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp 24,6 triliun rupiah.

Dalam perbincangan santai dengan Menaker Hanif, mewakili dua pengusaha tembakau H. Rajiuddin dan H. Hamid, Hj. Lutfiah berharap Kemnaker mampu menjembatani pengusaha rokok di Pamekasan dalam pembinaan. Selama ini pelaku usaha industri rokok tidak memperoleh perhatian dari Pemda Pamekasan.

"Kami tidak minta pembinaan berupa materi, tapi dengan silaturrahmi, Pemda bisa menerima keluhan pelaku usaha industri rokok dan langsung memberikan pembinaan khusus," ujanya sambil menerangkan industri rokok di Madura menyerap sekitar 30 ribu tenaga kerja.

Menaker Hanif menjelaskan pemerintah mencari jalan terbaik agar beberapa industri khususnya industri rokok kretek nasional masih bisa bertahan dan menjadi solusi ekonomi para pekerja serta mengurangi pengangguran guna meningkatkan ekonomi nasional dan kesejahteraan buruh. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menaker Dukung Penerapan Uang Jaminan bagi Pengguna PMI


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Menaker   Kemnaker  

Terpopuler