JAKARTA – Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar, meminta PT Freeport benar-benar memberi perhatian khusus terhadap karyawannya yang menjadi korban longsor beberapa hari lalu. Terutama terhadap 22 korban yang diperkirakan masih terjebak di terowongan fasilitas pelatihan tambang bawah tanah yang runtuh.
Mengatasi kondisi ini, Freeport menurut Muhaimin, harus segera menurunkan para penolong yang benar-benar profesional berkelas dunia. Langkah tersebut diperlukan mengingat musibah telah terjadi sejak Selasa (14/5), sehingga evakuasi hendaknya menjadi prioritas utama.
“Jadi yang terpenting mengupayakan korban yang terjebak keluar dulu, baru kemudian ditangani di rumah sakit. Saya sudah minta kepada Freeport mendatangkan tenaga-tenaga ahli sekaliber dunia untuk bisa memberi pertolongan,” katanya di Jakarta, Minggu (19/5).
Menurut pria yang akrab disapa Cak Imin ini, Freeport saat ini memang memiliki tenaga-tenaga profesional berkaliber Asia. Namun mengingat beratnya medan dan perlunya penanganan secara cepat, tenaga tersebut dinilai masih kurang. “Jadi segera kita minta untuk mencari yang kaliber dunia,” katanya yang mengaku baru saja menjenguk sejumlah korban di Rumah Sakit Bintaro.
“Saya tengok ada satu orang yang luka parah, lima orang dalam pemulihan sementara korban yang meninggal ada enam orang. Sebetulnya hari ini (Minggu, 19/5), saya mau berangkat ke Freeport untuk ikut memimpin evakuasi. Tapi karena cuaca, iklim dan suasana duka mendalam, semua kegiatan industri Freeport dihentikan. Karena itu dukungan doa dulu, kita akan pantau dan akan segera selamatkan 22 tenaga kerja ini,” katanya.
Sementara itu menanggapi apakah ada unsur kelalaian dalam musibah tersebut, Cak Imin belum bersedia berandai-andai. Meski begitu ia memastikan dalam hal ini tentu diperlukan investigasi secara mendalam, untuk mencari tahu apakah terdapat unsur kelalaian di dalamnya. (gir/jpnn)
Mengatasi kondisi ini, Freeport menurut Muhaimin, harus segera menurunkan para penolong yang benar-benar profesional berkelas dunia. Langkah tersebut diperlukan mengingat musibah telah terjadi sejak Selasa (14/5), sehingga evakuasi hendaknya menjadi prioritas utama.
“Jadi yang terpenting mengupayakan korban yang terjebak keluar dulu, baru kemudian ditangani di rumah sakit. Saya sudah minta kepada Freeport mendatangkan tenaga-tenaga ahli sekaliber dunia untuk bisa memberi pertolongan,” katanya di Jakarta, Minggu (19/5).
Menurut pria yang akrab disapa Cak Imin ini, Freeport saat ini memang memiliki tenaga-tenaga profesional berkaliber Asia. Namun mengingat beratnya medan dan perlunya penanganan secara cepat, tenaga tersebut dinilai masih kurang. “Jadi segera kita minta untuk mencari yang kaliber dunia,” katanya yang mengaku baru saja menjenguk sejumlah korban di Rumah Sakit Bintaro.
“Saya tengok ada satu orang yang luka parah, lima orang dalam pemulihan sementara korban yang meninggal ada enam orang. Sebetulnya hari ini (Minggu, 19/5), saya mau berangkat ke Freeport untuk ikut memimpin evakuasi. Tapi karena cuaca, iklim dan suasana duka mendalam, semua kegiatan industri Freeport dihentikan. Karena itu dukungan doa dulu, kita akan pantau dan akan segera selamatkan 22 tenaga kerja ini,” katanya.
Sementara itu menanggapi apakah ada unsur kelalaian dalam musibah tersebut, Cak Imin belum bersedia berandai-andai. Meski begitu ia memastikan dalam hal ini tentu diperlukan investigasi secara mendalam, untuk mencari tahu apakah terdapat unsur kelalaian di dalamnya. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Komisioner KPU Diminta tak Remehkan Sanksi DKPP
Redaktur : Tim Redaksi