BOJONEGORO - Di tengah kondisi keuangan yang sulit, para pemain Persibo Bojonegoro bisa tampil lebih menggigit. Bahkan mereka mampu mengalahkan PSM Makasaar 2 -0 (0-0) dalam pertandingan Indonesian Premier League (IPL) di Stadion Letjend H. Soedirman kemarin sore.
Dengan kemenangan itu, Persibo untuk sementara bercokol di papan tengah dengan torehan tiga poin. Serta mengahapus catatan tidak pernah menang atas PSM Makassar pada tiga pertandingan terakhir yang dilakoni kedua klub.
Tampil di hadapan pendukung sendiri Boromania, Persibo tampil menyerang sejak menit pertama. Dalam pertandingan tersebut pelatih Gusnul Yakin menempatkan dua strikernya, yaitu Wahyu Teguh dan Julio Cesar Alcorse.
Meski demikian, PSM membuka peluang lebih dulu. Pertandingan baru berjalan enam menit, PSM nyaris unggul lebih dulu melalui heading Febre Santis. Namun, bola berhasil ditanggkap penjaga gawang Persibo Danang Wihatmoko.
Selang sepuluh menit kemudian, PSM kembali mengancam gawang Persibo. Namun, pada pertandingan tersebut, Danang Wihatmoko tampil cukup bagus. Sehingga gawang Persibo berhasil selamat.
Memang pada babak pertama, pemainan Persibo masih kurang greng. Bahkan serangan yang dibangun Wahyu dkk selalu kandas. Selain itu, para pemain sering melakukan kesalahan. Akibatnya, lini belakang Persibo kewalahan menghadapi serangan PSM. Namun sampai wasit meniup peluit di babak pertama skor masih tetap 0-0.
Di babak kedua, Pelatih Gusnul Yakin mengubah gaya bermain. Pelatih mengintrusikan pemain untuk menyerang. Terbukti pada menit ke-67, Persibo berhasil unggul melalui titik putih.
Kapten tim Juan Marcelo Cirelli yang ditunjuk sebagai algojo, tidak menyia-nyiakan peluang tersebut. Tendangannya berhasil mengecoh kiper PSM Makasar, Deny Marcel.
Wasit menunjuk titik penalti, karena pemain belakang tim Juku Eja melakukan handsball didalam kotak pinalti. Namun pemain tidak terima dan memprotes keputusan wasit Mukhlis Ali Fatoni dari Kendal, Jawa Tengah. Mereka mengangap, tangan pemain belakang tidak aktif. Ketika bola ditendang Alex Robinson.
Justru hal tersebut menjadi bumerang bagi PSM. Karena terlalu keras memprotes keputusan wasit. Pemain belakang Hendra Wijaya harus dikeluarkan wasit.
Kondisi ini, justru dimanfaatkan pemain Persibo. Masuknya Bijahil Chalwa pada pertengahan babak kedua, langsung memberikan kontibusi positif. Pemain yang suka mengenakan nomor punggung 7, berhasil menggandakan gol Persibo dan mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke-72.
Selang delapan menit kemudian, Chalwa nyaris membobol gawang PSM Makasar kedua kalinya. Namun tendangannya masih melebar sebelah kanan penjaga gawang Deny Marcel.
"Kita memang bermain buruk pada menit pertama, tapi saya meminta kepada pemain agar bermain lebih fight lagi. Kita tidak mungkin bisa bermain seperti babak pertama," kata Gusnul Yakin.
Jika dibandingkan saat melawan Myanmar, lanjut Gusnul, pemainan Persibo pada sore kemarin sangat jauh. Hal ini disebabkan, karena pemain belum bermain sepenuh hati. "Kita tahu sendiri, pemain sempat mogok beberapa hari lalu. Saya berharap masalah itu tidak berlarut-larut," ungkapnya.
Hal senada juga diungkapkan Bijahil Chalwa, kalau Manajemen Persibo sudah memberikan kejelasan kepada pemain sebelum bertanding.
Mungkin saja, Persibo lebih banyak membobol gawang PSM Makassar. Namun sampai saat ini, belum ada satu pemain yang dikontrak. Hanya mendapatkan bonus dari Bupati Suyoto dan CEO Widyawan Ferryanto Kodrat.
"Kalau Manajemen sudah melakukan kontrak, maka ceritanya akan berbeda. Mungkin kita bisa bermain lebih ngotot," katanya.
Namun ketika disingung dengan tawaran Manajemen dengan cara dibayar perbulan. Yakni sebesar Rp 2,5 juta - Rp 3 juta perbulan untuk pemain lokal.
Sedangkan untuk pemin asing sekitar Rp 10 juta perbulan. Dia mengaku masih belum tahu. Karena harga tersebut sangat jauh yang diharapkan pemain. "Kalau itu masih belum tahu, kita pikir-pikir dulu," ungkapnya. (haf/jpnn/ko)
Dengan kemenangan itu, Persibo untuk sementara bercokol di papan tengah dengan torehan tiga poin. Serta mengahapus catatan tidak pernah menang atas PSM Makassar pada tiga pertandingan terakhir yang dilakoni kedua klub.
Tampil di hadapan pendukung sendiri Boromania, Persibo tampil menyerang sejak menit pertama. Dalam pertandingan tersebut pelatih Gusnul Yakin menempatkan dua strikernya, yaitu Wahyu Teguh dan Julio Cesar Alcorse.
Meski demikian, PSM membuka peluang lebih dulu. Pertandingan baru berjalan enam menit, PSM nyaris unggul lebih dulu melalui heading Febre Santis. Namun, bola berhasil ditanggkap penjaga gawang Persibo Danang Wihatmoko.
Selang sepuluh menit kemudian, PSM kembali mengancam gawang Persibo. Namun, pada pertandingan tersebut, Danang Wihatmoko tampil cukup bagus. Sehingga gawang Persibo berhasil selamat.
Memang pada babak pertama, pemainan Persibo masih kurang greng. Bahkan serangan yang dibangun Wahyu dkk selalu kandas. Selain itu, para pemain sering melakukan kesalahan. Akibatnya, lini belakang Persibo kewalahan menghadapi serangan PSM. Namun sampai wasit meniup peluit di babak pertama skor masih tetap 0-0.
Di babak kedua, Pelatih Gusnul Yakin mengubah gaya bermain. Pelatih mengintrusikan pemain untuk menyerang. Terbukti pada menit ke-67, Persibo berhasil unggul melalui titik putih.
Kapten tim Juan Marcelo Cirelli yang ditunjuk sebagai algojo, tidak menyia-nyiakan peluang tersebut. Tendangannya berhasil mengecoh kiper PSM Makasar, Deny Marcel.
Wasit menunjuk titik penalti, karena pemain belakang tim Juku Eja melakukan handsball didalam kotak pinalti. Namun pemain tidak terima dan memprotes keputusan wasit Mukhlis Ali Fatoni dari Kendal, Jawa Tengah. Mereka mengangap, tangan pemain belakang tidak aktif. Ketika bola ditendang Alex Robinson.
Justru hal tersebut menjadi bumerang bagi PSM. Karena terlalu keras memprotes keputusan wasit. Pemain belakang Hendra Wijaya harus dikeluarkan wasit.
Kondisi ini, justru dimanfaatkan pemain Persibo. Masuknya Bijahil Chalwa pada pertengahan babak kedua, langsung memberikan kontibusi positif. Pemain yang suka mengenakan nomor punggung 7, berhasil menggandakan gol Persibo dan mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke-72.
Selang delapan menit kemudian, Chalwa nyaris membobol gawang PSM Makasar kedua kalinya. Namun tendangannya masih melebar sebelah kanan penjaga gawang Deny Marcel.
"Kita memang bermain buruk pada menit pertama, tapi saya meminta kepada pemain agar bermain lebih fight lagi. Kita tidak mungkin bisa bermain seperti babak pertama," kata Gusnul Yakin.
Jika dibandingkan saat melawan Myanmar, lanjut Gusnul, pemainan Persibo pada sore kemarin sangat jauh. Hal ini disebabkan, karena pemain belum bermain sepenuh hati. "Kita tahu sendiri, pemain sempat mogok beberapa hari lalu. Saya berharap masalah itu tidak berlarut-larut," ungkapnya.
Hal senada juga diungkapkan Bijahil Chalwa, kalau Manajemen Persibo sudah memberikan kejelasan kepada pemain sebelum bertanding.
Mungkin saja, Persibo lebih banyak membobol gawang PSM Makassar. Namun sampai saat ini, belum ada satu pemain yang dikontrak. Hanya mendapatkan bonus dari Bupati Suyoto dan CEO Widyawan Ferryanto Kodrat.
"Kalau Manajemen sudah melakukan kontrak, maka ceritanya akan berbeda. Mungkin kita bisa bermain lebih ngotot," katanya.
Namun ketika disingung dengan tawaran Manajemen dengan cara dibayar perbulan. Yakni sebesar Rp 2,5 juta - Rp 3 juta perbulan untuk pemain lokal.
Sedangkan untuk pemin asing sekitar Rp 10 juta perbulan. Dia mengaku masih belum tahu. Karena harga tersebut sangat jauh yang diharapkan pemain. "Kalau itu masih belum tahu, kita pikir-pikir dulu," ungkapnya. (haf/jpnn/ko)
BACA ARTIKEL LAINNYA... MU Punya Strategi Jitu Jinakkan CR7
Redaktur : Tim Redaksi