Pembalap berusia 22 tahun dari tim Liquigas Cannondale itu tampil fantastis pada etape berjarak 140 kilometer dari Sur menuju Wadi Dayqah Dam tersebut. Sagan mencatat waktu terbaik 3 jam 10 menit dan 44 detik.
Jelang fisih, Sagan bersaing ketat dengan tujuh pembalap lainnya. Dia memperlihatkan talenta besar untuk mengalahkan Baden Cooke dari tim GreenEdge Cycling Team yang berada di posisi runner-up dan Tom Jelte Slagter (Rabobank Cycling Team) di peringkat ketiga.
Dalam etape kedua tersebut, Sagan juga memperlihatkan sebagai atlet yang komplit. Pembalap berjuluk Terminator itu mampu mencapai garis finis di posisi pertama saat jalanan mulai menanjak.
Padahal jelang 10 kilometer terakhir, belasan pembalap masih bersaing ketat. Namun akhirnya hanya delapan pembalap yang bertahan di rombongan terdepan. Sebab sisanya menderita dan tercecer karena jalanan mulai menanjak.
Medan itulah yang tidak bisa ditundukkan salah satu sprinter terhebat dunia Mark Cavendish. Juara dunia 2011 asal Inggris itu tercecer di peringkat 95 dengan selisih waktu 3 menit lebih dari Sagan. Gap waktu yang lebar terjadi karena Cavendish amat lambat di tanjakan.
Dengan kemenangan itu, Sagan untuk sementara memimpin general classification dengan total catatan waktu 6 jam, 36 menit, dan 44 detik. Dia menggeser Andre Greipel (Lotto Belisol Team) yang berada di peringkat kedua dengan selisih waktu empat detik. (nur)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Persela Gagal Pecahkan Mitos
Redaktur : Tim Redaksi