Menag Sebut 500 Kasus Perceraian Karena Beda Pilihan, Dede Yusuf Tanggapi Begini

Kamis, 21 November 2024 – 20:31 WIB
Wakil Ketua Komisi II DPR RI Dede Yusuf saat memberi keterangan kepada awak media di Jakarta, Kamis (21/11/2024). ANTARA/Narda Margaretha Sinambela.

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Komisi II DPR RI Dede Yusuf menanggapi pernyataan Menteri Agama Nasaruddin Umar yang menyebutkan sebanyak 500 perceraian terjadi akibat perbedaan pilihan politik.

Dia terkesan kurang setuju dengan pernyataan menag dimaksud.

BACA JUGA: Formasi PPPK 2024 Terbatas, Angin Segar dari Senayan untuk Honorer

Menurut Dede, perbedaan pilihan pada pemilu tidak menjadi alasan utama suami istri bercerai.

"Jadi, kalau ada yang cerai karena pemilu, menurut saya jangan-jangan dahulunya sudah selingkuh satu sama lain. kan tidak tahu," ujar Dede Yusuf di Jakarta, Kamis (21/11).

BACA JUGA: Sejumlah Tokoh Hadiri Peluncuran Buku Karya Dede Yusuf, Berikut Daftar Namanya

Menurut Dede bisa saja orang yang bercerai itu sudah punya masalah sendiri sebelumnya.

"Nah, kebetulan pas dengan adanya pemilu, ini bisa saja konflik itu menegang atau membesar," ucapnya.

BACA JUGA: Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Andrew Andika, Tengku Dewi Jawab Begini

Kendati demikian, Dede mengakui perbedaan politik dalam pemilu bisa memperburuk kondisi hubungan yang sudah ada.

Namun, itu bukan penyebab utama perceraian.

Wakil rakyat ini juga menyinggung pentingnya melihat permasalahan pernikahan secara lebih menyeluruh, bukan hanya dari sisi politik semata.

"Pemilu jangan dijadikan alasan untuk segera pergi ke KUA," ucapnya.

Menteri Agama Nasaruddin Umar pada Rabu (20/11) mengatakan ada provinsi yang mencatatkan 500 perceraian akibat perbedaan pilihan politik.

Nasaruddin Umar menekankan pentingnya kajian lebih lanjut mengenai data perceraian yang meningkat.

"Perceraian karena politik juga besar. Ada satu provinsi, terjadi 500 perceraian gara-gara politik. Suaminya memilih si A, istrinya memilih si B, cerai. Begitu rapuhnya sebuah perkawinan," kata Nasaruddin dalam sambutannya pada Musyawarah Nasional (Munas) BP4. (Antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dede Yusuf: Kebijakan Cleansing Guru Honorer Bisa Menyebabkan Kekurangan Guru


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler