jpnn.com, BIRMINGHAM - Tunggal putri ranking satu dunia Tai Tzu Ying menunjukkan kualitasnya. Pemain asal Taiwan berusia 23 tahun itu menjadi juara All England 2018.
Gelar ini merupakan yang kedua, beruntun, buat putri dari ayah seorang petugas pemadam kebakaran yang juga pengurus badminton di kota kelahirannya, Kaohsiung itu.
BACA JUGA: Juara All England 2018, Yuta/Arisa Ukir Sejarah Hebat Jepang
Dalam pertandingan di Arena Birmingham, Minggu (18/3) malam WIB, Tzu Ying menang di final idaman, melawan ranking dua dunia asal Jepang, Akane Yamaguchi. Tzu Ying menang 22-20, 21-13
Tzu Ying butuh waktu 45 menit (statistik BWF) untuk mengoleksi kemenangan ke-6 dari sepuluh pertemuan dengan Yamaguchi.
BACA JUGA: Jadwal Final All England 2018, Marcus/Kevin Pemungkas
Duel dua pemain top dunia ini berlangsung ketat, diwarnai reli panjang. Tai Tzu Ying dan Akane Yamaguchi sama-sama jatuh bangun. Di game kedua, sempat terjadi insiden unik. Pada kedudukan 17-10 (Tzu Ying unggul), Yamaguchi minta waktu untuk mendapat perhatian dari tim medis.
Nah, anggota tim medis sempat salah mengira Tzu Ying yang cedera. Padahal Yamaguchi yang butuh perawatan di bagian kaki kanannya. Namun setelah Yamaguchi mendapat perawatan, Tzu Ying juga meminta sedikit semprotan di lutut kanannya.
BACA JUGA: Final All England 2018, Lin Dan Buru Rekor Rudy Hartono
Usai pertandingan, Tzu Ying mengungkap kebahagiannya. "Saya sangat senang, bahagia menjadi juara lagi di sini. Ini adalah tempat impian pebulu tangkis dunia. Dan saya bangga bisa mengalahkan lawan seperti Yamaguchi," tutur Tzu Ying dalam wawancara on court.
Keberhasilan Tzu Ying menjadi juara back to back atau dua kali berturut-turut ini membuat dia mematahkan rekor yang sudah bertahan sejak 2007. Sejak sebelas tahun yang lalu, baru kali ini nomor tunggal memunculkan juara berturut-turut. Pemain terakhir yang melakukannya adalah pemain Tiongkok Xie Xingfang (2005-2007). (adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Yamaguchi, 20 Tahun, 80 Menit Tembus Final All England 2018
Redaktur & Reporter : Adek