Menangis, Ustaz Yahya Waloni: Saya Siap Memimpin Para Ustaz Perang Melawan Komunis

Rabu, 16 September 2020 – 08:09 WIB
Ustaz Yahya Waloni. Foto: tangkapan layar YouTube

jpnn.com, JAKARTA - Kasus penusukan Syekh Ali Jaber di Lampung pada 13 September 2020 membuat Ustaz Yahya Waloni marah besar.

Ustaz Yahya Waloni terang-terangan menyebutkan aksi ini didalangi oleh para komunis dan orang-orang anti-Pancasila.

BACA JUGA: Pelaku Penusukan Syekh Ali Jaber, Apakah Malingering?

"Darah kami mendidih mendengar Syekh Ali Jaber ditusuk. Ini tindakan kriminal yang berencana. Penusuk itu pasti disuruh komunis," kata Ustaz Yahya dalam kanal YouTube miliknya yang diunggah, Selasa (15/9).

Dia menegaskan, hanya orang-orang komunis dan anti-Pancasila yang membenci ulama. Dan, ini jadi peringatan keras bagi seluruh umat Islam.

BACA JUGA: Alfin Andrian si Tersangka Penusukan Syekh Ali Jaber Dijerat Pasal Berlapis

Dia meminta seluruh jemaah yang benar-benar cinta agama Islam, jangan hanya diam ketika ulamanya diganggu.

Tidak mungkin penusuk yang teridentifikasi bernama Alfin Andrian itu bertindak tanpa disuruh.

BACA JUGA: Ruhut Sitompul: Wah, Gila ya Anies, Mantap juga Ini Kawan

"Orang yang berani menganiaya ulama adalah anti-Pancasila. Komunis!," ujarnya meledak-ledak.

"Syekh Ali Jaber sangat bersentuhan dengan Al-Qur'an, kenapa kalian ganggu?. Tidakkah kalian tahu, ulama itu adalah salah satu warisan Nabi yang harusnya kita jaga," sambungnya.

Dia mengaku sudah muak melihat tindakan kriminalisasi terhadap ulama. Ustaz Yahya pun menantang para komunis untuk berhadapan dengannya.

"Hei orang-orang komunis, tunjukkan wajahmu. Jangan bersembunyi dengan menyuruh orang-orang yang tidak cinta agamanya," ujarnya.

Ustaz Yahya menambahkan, siap berperang melawan para komunis dan menegakkan Al-Qu'ran di bumi Pertiwi.

"Saya siap memimpin para ustaz untuk perang melawan komunis. Saya marah, marah sekali kalau ulama diganggu. Kalian sudah keterlaluan. Hati-hati kalian," seru Ustaz Yahya sambil menangis. (esy/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler