jpnn.com - BELO HORIZONTE - Brasil, Inggris, Belanda serta Spanyol adalah sederet tim yang penampilannya selalu dinantikan di Piala Dunia. Namun, untuk Piala Dunia 2014, ada satu tim yang performanya begitu dinanti: Belgia.
Pasalnya, Belgia kini berada dalam golden generation atau generasi emas. Siapa yang meragukan kualitas hebat yang dimiliki Vincent Kompany, Eden Hazard, Marouane Fellaini atau Thibaout Courtois?
BACA JUGA: BCA Indonesia Open 2014, Kevin/Polii Lolos Babak Utama
Kualitas para pemain Belgia jelas tak kalah dengan komposisi tim-tim tradisional seperti Brasil, Belanda atau Spanyol. Publik tentu tak sabar menanti kiprah Kompany dkk. Maklum, ini adalah kali pertama Belgia tampil di Piala Dunia sejak 2002 silam.
Rasa penasaran publik akan terobati ketika Belgia meladeni Aljazair pada laga Grup G di Estadio Mineirao, Belo Horizonte, Selasa (17/6) malam WIB (siaran langsung ANTV dan TV One pukul 23:00 WIB).
BACA JUGA: Meksiko Janji Persulit Brasil
Setan Merah, julukan Belgia tentu ingin langsung mendapatkan start bagus di pada comebacknya di pesta sepakbola empat tahunan itu. Amarah Setan Merah karena absen dalam dua Piala Dunia akan ditumpahkan dengan cara memetik kemenangan.
"Ini Piala Dunia pertama kami dalam 12 tahun. Kami melihat ini sebagai tantangan. Para pemain juga sangat lapar kemenangan," terang pelatih Belgia, Marc Wilmots di laman Sky Sport.
BACA JUGA: Resmi Dikontrak Southampton, Ronald Koeman Tak Sabar Mulai Latihan
Cedera yang menimpa Divock Origi dan Kevin De Bruyne juga tak membuat Wilmots pusing. Sebab, para pemain lain siap mengisi lubang yang ditinggalkan keduanya.
Dengan materi pemain yang mentereng, Belgia tentu ingin menghapus kutukan di Piala Dunia. Pasalnya, Belgia hanya bisa memetik satu kemenangan dalam sembilan laga terakhir di Piala Dunia. Itu terjadi ketika Belgia menekuk Rusia dengan skor 3-2 pada 14 Juni 2002 silam.
Apalagi, Belgia juga memiliki catatan bagus ketika bersua Aljazair. Kompany dkk mampu membukukan masing-masing satu kemenangan dan hasil imbang kontra Aljazair pada laga uji coba.
Belgia tentu akan mengandalkan Romelu Lukaku sebagai ujung tombak untuk mengobrak-abrik pertahanan Aljazair. Kebetulan, bomber milik Chelsea itu sudah lepas dari jerat cedera.
Namun, second line Belgia juga bisa menjadi solusi. Ingat, Belgia memiliki Hazard yang selama ini bukan hanya mampu menjadi pemberi assist, tetapi juga rajin menjebol gawang lawan bersama Chelsea.
Dengan semua keuntungan itu, Belgia bisa berharap mampu menyamai torehan ketika lolos ke semifinal Piala Dunia 1986 silam.
"Hasil pada Piala Dunia 1986 sangat manis. Kini semua bergantung pada kami untuk menutup catatan itu dan menuliskan catatan kami sendiri," tegas Wilmots.
Di sisi lain, Aljazair tengah berada dalam kondisi limbung. Pasalnya, sang gelandang Hassan Yebda masih berkutat dengan cedera engkel. Kondisi itu tentu menjadi bekal yang kurang bagus bagi Aljazair.
Apalagi, skuat racikan Vahid Halilhodzic itu memiliki rekor sangat buruk karena tak bisa mencetak satupun gol dalam lima laga terakhir di Piala Dunia.
Kali terakhir Aljazair mencetak gol ialah saat menahan imbang Irlandia Utara dengan skor 1-1 pada Piala Dunia 1986 silam. Tapi, Aljazair juga tak mau lempar handuk.
"Belgia tak lebih kuat dari kami. Semuanya masih bisa terjadi dalam pertandingan. Jika kami bisa mengejutkan mereka, itu akan menjadi performa hebat," tegas Halilhodzic. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Coentrao Anggap Piala Dunia 2014 Sudah Habis
Redaktur : Tim Redaksi