jpnn.com, SURABAYA - Ajang Surabaya Young Entrepreneur Challenge (SYEC) yang dihelat Universitas Ciputra diikuti oleh 35 tim dari SMA se-Jawa Timur. Mereka menyuguhkan berbagai ide tentang produk dan rencana bisnisnya ke depan.
Ada empat komponen yang dinilai dalam kompetisi tersebut. Yakni, feasibility atau kelayakan, desirability (tingkat kesenangan orang terhadap produk), viability (kemampuan implementasi produk), dan perfomance (kemampuan presentasi produk).
Salah satu produk yang menarik adalah permen tempe karya tim SMA Citra Berkat Surabaya. Pembuatnya ialah Dzulfikar Ramadhan, Kezia Levina, dan Kezia Eunike. Mereka bosan dengan olahan tempe yang itu-itu saja. Mereka mencari cara agar tempe bisa naik pangkat menjadi makanan yang eksklusif. ''Sekalian mau angkat derajat tempe yang identik dengan makanan warung,'' kata Dzulfikar.
Kegiatan tersebut bertujuan menumbuhkan dan mengembangkan kreativitas serta mental bisnis para siswa. Itu juga sebagai ajang melihat potensi peserta didik dan menampung ide-ide mereka. ''Kita tak akan tahu mereka punya potensi atau tidak dan ide mereka brilian atau tidak kalau tidak dengan kegiatan semacam itu,'' ujar Andhika Widjojo, dosen UC sekaligus pembina SYEC.
Acara tersebut bukan murni kegiatan UC. Namun, event itu merupakan kerja sama dengan Start-up Nation Summit. Kegiatan tersebut juga didukung pemerintah Surabaya. Sebelum kegiatan perfomanceproduk tersebut digelar, ternyata sebelumnya para peserta diberi pembinaan khusus oleh para pembina dari UC. Pembinaan berlangsung dalam bentuk workshop dan diskusi panel. Peserta yang beride brilian akan kelihatan sejak pembinaan. (his/c20/any)
BACA JUGA: Yang Dinilai Bukan Hanya Keterampilan Memasak
BACA ARTIKEL LAINNYA... Universitas Ciputra Hadirkan CCHS
Redaktur : Tim Redaksi