Menata PKL Kebumen, Bupati Arif Sugiyanto: Tak Ada Retribusi Serupiah Pun

Sabtu, 06 Maret 2021 – 08:12 WIB
Bupati Arif Sugiyanto (tengah) bersama warga. Foto: source for JPNN.com

jpnn.com, KEBUMEN - Bupati Arif Sugiyanto menggelar syukuran sederhana bersama masyarakat, usai resmi memimpin Kebumen sejak 26 Februari lalu.

Tamu khusus dari acara ini adalah pedang kaki lima (PKL) di kawasan alun-alun Kebumen. Mereka diajak makan siang di rumah dinas bupati di sebelah utara alun-alun.

BACA JUGA: Setelah Salat Subuh, Bupati Arif Sugiyanto Pantau Jalan Rusak di Depan Pasar Petanahan

Dalam silaturahmi dan sekaligus menyerap aspirasi itu, Arif menyatakan kegembiraannya bisa berkumpul dengan para PKL yang biasa mangkal di alun-alun Kebumen.

"Saya bahagia bisa berkumpul dan berbicang-bincang dengan masyarakat yang biasa berjualan di kawasan alun-alun. Mereka ini adalah para pekerja keras yang sudah mampu membangkitkan perekonomian di pusat kota Kebumen, karena itu harus kami perhatikan keberadaannya,” ujar Arif di Pendopo, Jumat (5/3).

BACA JUGA: Bupati Arif Sugiyanto: Semua Untuk Kebumen, Kebumen Untuk Semua

Arif menyatakan, pemerintah punya kewajiban untuk menyejahterakan masyarakatnya.

Menurutnya, para PKL ini adalah adalah bagian dari masyarakat kecil yang juga wajib untuk diperhatikan.

BACA JUGA: Ini Alasan PDIP Usung Arif Sugiyanto-Ristawati Purwaningsih di Pilkada Kebumen

Selama ini, ia melihat perhatian pemerintah kepada para pedagang di kawasan alun-alun belum tersentuh secara maksimal.

“Kewajiban pemerintah daerah untuk memberikan kesejahteraan untuk semua elemen masyarakat termasuk juga pedagang, dan para pedagang di alun-alun yang selama ini saya lihat belum tersentuh secara maksimal,” katanya.

Untuk itu, dalam waktu dekat, Arif akan segera melakukan penataan para PKL di kawasan alun-alun agar lebih rapi dan bersih.

Bukan menggusur.

Justru pedagang nantinya diberikan perlengkapan dagang dari pemerintah mulai dari tenda, gerobak meja dan juga kursi pengunjung.

Sehingga wisatawan dan masyarakat yang berkunjung ke pusat kuliner tersebut bisa merasakan kenyamanan, serta memiliki kesan keindahan.

“Insyaallah akan kami siapkan satu tempat khusus kepada mereka kemudian kami berikan tenda di sana kepada mereka kemudian gerobak-gerobak di sana, dan kami kasih meja-meja untuk para pengunjungnya, supaya setelah beli menikmati di kursi-kursi tersebut, bisa selfi karena bangganya ada di alun alun Kebumen,” ucapnya.

Ayah dari lima anak ini juga menegaskan ke depan tidak ada retribusi serupiah pun terhadap para PKL.

Dia memastikan akan menindak keras kepada siapa pun yang berani mengambil retribusi, apalagi pungutan liar kepada para pedagang.

Kabar baiknya lagi, para pedagang juga diperbolehkan berdagang siang dan malam tidak ada pembatasan.

Selain diberikan sarana dan prasarana untuk berdagang, juga akan disiapkan ketersediaan air bersih dan juga listrik.

“Yang terpenting adalah pedagang kaki lima yang kami sebut itu adalah pedagang yang ingin mencari nafkah dengan kreativitasnya di tengah pandemi Covid-19 ini tidak boleh dipungut satu rupiah pun,” tegasnya.

Tidak hanya itu, ke depan, semua pedagang yang berada di seputaran alun-alun hingga tugu akan terkoneksi. Supaya ketika masyarakat maupun wisatawan datang, mereka bisa lelusa berjalan kaki di Kebumen untuk menikmati wisata kulinernya.

“Pelan pelan akan kami rapikan, karena harus terkoneksi dari alun-alun hingga pedagang sampai Tugu Lawet, dari alun alun sampai jalan Sutoyo itu semua akan kami koneksikan semuanya, supaya ketika hadir memang inilah kawasan wisata kuliner untuk kabupaten kebumen,” pungkasnya. (*/adk/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler