jpnn.com, TARAKAN - KM Safina 2 yang berangkat dari Toli-Toli menuju Tarakan pada Kamis (16/9) malam lalu, mendadak mencekam.
Sejumlah penumpang berlumuran darah, bahkan ada korban perempuan yang sedang hamil.
BACA JUGA: BMKG: Mohon Waspada Potensi Hujan Es dan Angin Puting Beliung
Selain itu, ada juga penumpang yang sampai melompat ke laut dan hingga sekarang masih dalam pencarian tim petugas gabungan.
Kejadian berdarah itu menyusul aksi TA (39) yang membabi buta mengayunkan senjata tajam miliknya kepada sejumlah orang yang ada di hadapannya.
BACA JUGA: KM Lawit Disiapkan untuk Isolasi Terpusat Pasien Covid-19
Apalagi pada saat itu kondisi kapal minim penerangan, sehingga gelap gulita.
Aksi mengerikan pelaku itu lantaran diajak menenggak minuman keras oleh salah seorang penumoang, dan dia menolaknya.
BACA JUGA: Berita Terkini dari Tim SAR Tentang Korban Kapal Nelayan Terbalik
KM Safina 2 berangkat dari Toli-Toli sejak Selasa (14/9), menuju Tarakan dengan membawa 25 penumpang.
Kejadian bermula saat memasuki wilayah Tarakan, tepatnya di perairan Tanjung Pasir, pada Kamis(16/9) malam, antara pukul 20.00-21.00 WITA.
Ada lima penumpang sedang pesta miras di bagian belakang kapal.
Menurut Kapolsek Kawasan Pelabuhan Tarakan Ipda Alfian Yusuf, tersangka TA ditawari miras oleh salah seorang penumpang yang sedang pesta itu.
Namun, tawaran minum miras itu ditolak tersangka, hingga yang menawari merasa tersinggung.
“Karena tersangka menolak, terjadilah cekcok. Bahkan, teman-teman dari penumpang itu yang ngajak minum ikut tersinggung. Tersangka merasa jengkel dan mengambil sebilah senjata tajam berupa badik di dalam tasnya,” ungkap Alfian.
Saat kejadian, kondisi di kapal gelap lantaran bahan bakar habis, sehingga tidak ada lampu yang menyala.
Posisi para korban dan tersangka berada di buritan belakang kapal. Saat tersangka mengamuk, para penumpang berlarian ke bagian depan kapal.
“Tersangka ini secara membabi-buta. Siapa yang ada di depannya, ditusuk. Menurut tersangka, hal itu sebagai perlawanan,” jelas Alfian.
Korban aksi brutal TA di antaranya Darmawati yang sedang hamil. Ibu tersebut terkena tikaman di bagian pinggang.
Korban lainnya, Sahril (30) alami luka tusuk di bagian perut. Lalu Ardila (27) luka tusuk di bagian pinggang, Safaruddin (44) di paha dan Muhammad Rizki (21) di perut.
Setibanya di Tarakan, para korban langsung di evakuasi dan dibawa ke RSUD Tarakan untuk mendapatkan perawatan medis.
“Saat kejadian berdarah itu, salah saru ABK menghubungi Satpolair Polres Tarakan. Jadi, waktu sampai di dermaga Beringin 4, kami bersama Polair mendatangi kapal dan langsung mengamankan tersangka,” tuturnya.
Saat terjadinya penikaman, salah seorang penumpang Hamsyah (34) yang ketakutan melompat ke laut.
Hingga Sabtu (18/9), pencarian masih dilakukan dan belum diketahui keberadaannya.
“Kebetulan penumpang yang lompat ke laut itu, sering mencari teripang di bawah laut. Jadi pandai berenang dan menyelam,” imbuhnya.
Pemeriksaan yang dilakukan, masih sebatas saksi di lokasi kejadian. Korban luka yang masih dalam perawatan medis belum dimintai keterangan.
Semua penumpang merupakan warga Toli-Toli, datang ke Tarakan ingin merantau. Ada beberapa penumpang yang punya keluarga di Tarakan.
Untuk tersangka, TA sebelumnya diketahui bekerja sebagai petani di Toli-Toli. (sas/uno/prokal.co)
BACA ARTIKEL LAINNYA... TikTok Rilis Fitur Youth Mode, Lindungi Anak Muda dari Konten tak Pantas
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha