jpnn.com - JAKARTA - Di tengah riuhnya wacana reshuffle Kabinet Kerja, Presiden Joko Widodo tiba-tiba mengumpulkan sejumlah ekonom ke Istana, Jakarta, Senin (29/6).
Menurut Ekonom Universitas Gajah Mada Tony Prasetyantono, Jokowi-sapaan Joko Widodo-hanya membutuhkan beberapa masukan masalah ekonomi. "Kami hanya memberi masukan-masukan," kata Tony di kompleks Istana Negara.
BACA JUGA: Memilih Berdakwah Lewat Politik, Ogah Dicalonkan Jadi Ketum PP Muhammadiyah
Tony mengaku kaget karena Jokowi pun menyadari ada yang kurang dengan tim ekonomi di Kabinet Kerja. Jokowi pun, sambungnya, merasa belum menemukan orang yang tepat untuk mengurus masalah ekonomi di kabinet.
"Beliau sangat sadar. Beliau katakan kalau hari ini ketemu orangnya yang tepat akan saya lantik," tutur Tony menirukan ucapan Jokowi.
BACA JUGA: Rapat Dengan Jokowi, Menteri Susi Bawa Cucu ke Istana
Menurut pandangan Tony sendiri, ekonomi Indonesia mulai terlihat bermasalah sejak terjadi pelemahan nilai rupiah.
Meski diakuinya ekonomi Indonesia jauh lebih baik dibanding era 1998.
Tak hanya Jokowi, kata Tony, Wapres Jusuf Kalla juga mengaku hal yang sama soal kurang lincahnya tim ekonomi di kabinet.
BACA JUGA: Dicecar Komisi III Soal Suap, Wajah Hakim Anna Kok Berubah
"Menurut Pak Jokowi kabinet ini pinter-pinter cuma memang ada kesenjangan. Tidak punya ekonom bintang yang ditemukan pasar. Beliau butuh playmaker. Beliau menyadari itu dan saya sangat surprise," imbuh Tony.
Tony menyatakan, ia dan sejumlah ekonom tidak memberi masukan agar Jokowi merombak kabinetnya. Melainkan, melakukan evaluasi mendalam terhadap kinerja bidang ekonomi di pemerintahan.
Sementara itu, Mensesneg Pratikno menampik bahwa pemanggilan sejumlah ekonom karena presiden akan melakukan perombakan kabinet. "Presiden hanya update soal ekonomi. Jangan dihubung-hubungkan dengan reshuffle," tegas Pratikno. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tjahjo Tebar Isu Menteri Hina Jokowi, Bilang saja PDIP Minta Tambah Jatah di Kabinet
Redaktur : Tim Redaksi