Mendadak Kunjungi Ukraina, Joe Biden Janjikan Bantuan Rp 7,5 T

Senin, 20 Februari 2023 – 18:39 WIB
Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Istana Kepresidenan Ukraina, Kiev, Senin (20/2). Foto: Evan Vucci / POOL / AFP

jpnn.com, KIEV - Presiden Amerika Serikat Joe Biden lakukan kunjungan mendadak ke Ukraina, Senin (20/2).

Sirene serangan udara meraung di ibu kota Ukraina ketika Biden mengunjungi Kyiv untuk berbicara dengan Presiden Volodymyr Zelenskiy, tetapi tidak ada laporan tentang rudal atau serangan udara Rusia.

BACA JUGA: Mendadak, Joe Biden dan Pemimpin Negara Eropa Gelar Pertemuan Sendiri, Jokowi Akhirnya Menunggu

Biden mengatakan Washington akan mendukung Ukraina selama diperlukan. Amerika Serikat sejauh ini merupakan pemasok bantuan militer terbesar untuk membantu Ukraina mengusir penjajah Rusia yang memiliki perlengkapan lebih baik.

"Kunjungan Anda adalah tanda dukungan yang sangat penting bagi semua warga Ukraina," kata Zelenskiy.

BACA JUGA: Sempat Tersandung, Joe Biden Sigap Merangkul Pinggang Jokowi

Biden mengatakan Washington akan memberi Kyiv paket bantuan militer baru senilai USD 500 juta (Rp 7,5 triliun) yang akan diumumkan pada hari Selasa.

Dia mengatakan itu akan mencakup lebih banyak amunisi untuk Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi.

BACA JUGA: Sudah Dapat Tank, Ukraina Sekarang Minta Jet Tempur, Jawaban Joe Biden Singkat, Menohok

Dalam pidatonya, Biden memuji keberanian Ukraina selama perang dan mencatat bahwa dia telah mengunjungi Kyiv enam kali ketika dia sebelumnya menjabat sebagai wakil presiden.

"Saya tahu saya akan kembali," katanya.

Sirene serangan udara meraung saat Zelenskiy dan Biden berada di dalam Katedral Kubah Emas St Michael di sebuah alun-alun di Kyiv pusat tempat tank-tank Rusia yang terbakar telah ditempatkan.

Ukraina sedang bersiap menghadapi serangan besar-besaran terbaru Rusia yang menurut beberapa analis militer sudah berlangsung.

Perjalanan Biden jatuh pada hari Ukraina menandai kematian lebih dari 100 orang pada protes anti-pemerintah yang akhirnya menggulingkan presiden yang didukung Moskow pada 2014. (reuters/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler