SUMENEP - Tanah yang mendadak terbelah menggegerkan warga Dusun Karokong, Desa Matanair, Kecamatan Rubaru, Jumat (14/6) petang. Tidak tanggung-tanggung, tanah yang terbelah itu berada dalam satu dusun.
Selain menggegerkan, kejadian tersebut mengakibatkan kerusakan sejumlah rumah warga. Bahkan, dua jalan desa putus lantaran belahan tanah tadi. Karena itulah, puluhan warga mengungsi ke tempat yang lebih aman. Mereka khawatir peristiwa tersebut terjadi kembali dan dapat membahayakan keselamatan warga.
Anehnya, entah kebetulan atau tidak, pada hari yang sama, dua jalan terputus di Desa Kasengan, Kecamatan Manding. Lokasinya hanya beberapa kilometer dari tanah yang terbelah di Desa Matanair tersebut.
Berdasar informasi di lokasi kejadian, awalnya tanah hanya terbelah kecil. Namun, lama kelamaan, belahan tanah itu malah semakin besar. Bahkan, enam rumah warga ikut terbelah, sehingga mengalami rusak parah.
Syafi'i, warga Dusun Karokong, Desa Matanair, menyatakan bahwa sebelum tanah terbelah, ada bunyi yang sangat keras pada pukul 03.00. Karena itu, banyak warga yang keluar rumah karena takut.
''Namun ternyata, tanah di dusun saya terbelah. Bahkan, rumah saya ikut terbelah,'' ungkapnya.
Tanah yang terbelah itu, lanjut dia, ternyata tidak hanya terjadi di rumahnya. Namun, hal itu juga menimpa beberapa rumah dan bahkan di satu dusun. Selain itu, bagian tebing bukit mengalami longsor yang sangat parah. ''Saya dan tetangga sudah mengungsi karena belahan tanah semakin besar dan bahkan membahayakan,'' paparnya.
Jalan di Dusun Larangan, Desa Kasengan, yang menuju Desa Lalangon, Kecamatan Manding, juga putus. Hal sama terjadi di Dusun Oro, Desa Kasengan. Yakni, jalan menuju Desa Tambak Sari, Kecamatan Manding.
Dari semua kejadian itu, kerugian diperkirakan ratusan juta. Namun, Pemkab Sumenep hingga berita ini ditulis masih belum meninjau ke lokasi kejadian. Padahal, kerusakan sangat parah.
Syamsul Huda, Sekdes Kasengan, menuturkan bahwa jalan di dua dusun mengalami rusak parah. Kerusakannya hampir 90 persen. Kejadian ambruknya tanah itu terjadi sekitar pukul 04.00. ''Warga saat ini khawatir melewati dua jalan itu karena takut jalannya semakin ambruk,'' ujar Syamsul.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep Muhammad Fadillah mengungkapkan bahwa dirinya hingga kini belum mengetahui kejadian tanah yang terbelah dan dua jalan putus tersebut. "Saya baru dengar dari Anda, Mas," ucapnya saat dikonfirmasi melalui telehon selulernya kemarin. (ril/zid/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Video Siswi Diperkosa Beredar di Situbondo
Redaktur : Tim Redaksi