Mendag Belum Tau Kapan Datangkan Walt Disney

Untuk Terangkan Produksi Kertas Tanah Air

Kamis, 10 Januari 2013 – 12:08 WIB
JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Gita Wirjawan mengaku belum tahu kapan pihaknya akan mendatangkan Walt Disney. Hal itu dilakukan untuk melihat cara produksi kertas di Indonesia. Pasalnya, Walt Disney adalah konsumen kertas terbesar yang diporoduksi Indonesia untuk keperluan penerbitannya.

"Saya belum tahu, lihat nanti," ujar Gita di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (10/1). Bahkan Gita tak berkomentar banyak terkait rencana kedatangan Walt Disney ke Indonesia lantaran belum ada dikomunikasikan lagi perihal rencana itu. "Belum itu, belum ada konfirmasinya,"pungkasnya.

Sebelumnya, perusahaan penerbitan dan aminasi asal Amerika tersebut, menyatakan untuk menghentikan pesanan produk kertas dari hutan tadah hujan. Akibat kebijakan tersebut, sejumlah perusahaan kertas dan bubur kertas (pulp) Indonesia terkena imbas paling besar.

Namun, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Sofjan Wanandi Oktober tahun lalu menyatakan bahwa seluruh bahan baku pabrik kertas di Indonesia diambil dari hutan tanaman Industri, bukan hutan hujan lindung. Sofjan pun mendorong pengusaha kertas Indonesia menerangkan bagaimana proses produksi kertas tanah air kepada perusahaan-perusahaan asing. Diantaranya adalah Walt Disney.

Kemendag pun berencana mendatangkan Walt Disney ke Indonesia untuk diajak untuk melihat produksi kertas. Namun rencana tersebut terganjal oleh Badai Sandy yang menyebabkan beberapa sektor perekonomian dinegaranya mengalami permasalahan cukup serius.

Wakil Menteri Perdagangan Bayu Khrisnamurti sebelumnya mengatakan, akan mendatangkan Walt Disney setelah Badai Sandy tersebut usai dan perekonomiannya pulih kembali. "Kita lihat dulu, apakah pasca Badai Sandy perekonomian mereka pulih, dan mereka memastikan akan datang ke Indonesia untuk melihat produksi kertas kita,"tutup Bayu. (chi/mas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Karena Punya Misi, Dahlan Mau jadi Model Iklan

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler