jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Perdagangan berupaya mengatasi kelangkaan kontainer ekspor yang saat ini sedang terjadi.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyampaikan upaya yang tengah dilakukan pihaknya adalah menggandeng banyak pihak, seperti Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Logistik dan Forwarder Indonesia, serta operator pelayaran jalur utama (main line operator/MLO).
BACA JUGA: Pantau Harga Bapok, Mendag Gembira, Langsung Beri Perintah Dirjen PDN
Lutfi mengatakan Kemendag dan Kadin telah beberapa kali mengadakan pertemuan untuk menjembatani dan memberikan terobosan agar masalah ekspor bisa ditangani.
"Masalah kelangkaan peti kemas atau kontainer menjadi masalah yang serius,” tegas Lutfi melalui keterangan tertulisnya, Jumat (1/10).
BACA JUGA: Truk Rem Mendadak, SA Terjepit Kontainer, Duh Ngilu!
Lutfi mengungkapkan Indonesia kebanjiran order akibat adanya perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok.
Ini menyebabkan perlunya solusi cepat mengatasi minimnya kontainer.
BACA JUGA: Polisi Ungkap Fakta Mencengangkan Kasus Tiga Pemalak Sopir Kontainer di Jakut
"Hal ini bisa dimanfaatkan terutama untuk industri elektronik, alas kaki, garmen, dan furnitur,” sebutnya.
Upaya lain yang dilakukan Kemendag, seperti untuk industri furnitur, MLO telah menyanggupi pemenuhan kebutuhan 800-1.000 kontainer setiap bulan ke New York, Los Angeles, Savannah, Baltimore, dan Florida.
Untuk industri makanan dan minuman, MLO akan membantu memenuhi kebutuhan kontainer sebanyak 3.500-3.800 per bulan ke berbagai tujuan ekspor, seperti ASEAN, Tiongkok, Korea Selatan, Hong Kong, Jepang, India, Pakistan, Rusia, Eropa, serta negara- negara di kawasan Afrika, Amerika Utara, dan Timur Tengah.
Kemendag juga telah membangun layanan supply demand container yang terintegrasi dengan Inatrade.
Layanan ini bertujuan menyediakan data kebutuhan kontainer bagi eksportir, menyediakan data suplai kontainer, melayani business to business (B2B) dengan Inatrade sebagai gerbang, serta memvalidasi pemangku kepentingan seperti eksportir, agen pelayaran, dan agen depo kontainer. (mar1/jpnn)
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi