Mendag Targetkan Peningkatan Perdagangan Indonesia-Tingkok, Ini Perinciannya

Jumat, 02 April 2021 – 21:12 WIB
Menteri Perdagangan (Mendag) M Lutfi membeberkan target baru perdagangan antara Indonesia dan Tiongkok yang akan ditingkatkan tiga kali lipat dalam tiga tahun ke depan. Foto: Bea Cukai.

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) M Lutfi membeberkan target baru perdagangan antara Indonesia dan Tiongkok yang akan ditingkatkan tiga kali lipat dalam tiga tahun ke depan.

"Pada kesempatan pertemuan bilateral ini kami berkesempatan untuk berbicara dengan mitra kami yakni Kementerian Perdagangan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) terdapat beberapa poin yang bisa diberikan," ujar Lutfi dalam konferensi pers virtual bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri BUMN Erick Thohir di Wuyi, Fujian, Republik Rakyat Tiongkok pada Jumat (2/4).

BACA JUGA: Jelang Ramadan, Kemendag: Tidak Perlu Operasi Pasar, Tetapi Ini Syaratnya...

Pertama, kata dia, Indonesia akan menargetkan peningkatan perdagangan kedua negara sebesar USD 31 miliar.

"Pada saat ini menjadi USD 100 miliar pada 2024," kata dia.

BACA JUGA: Mendag Terbang ke Amerika Serikat, Ada Apa?

Poin kedua, lanjut dia, Indonesia dan Tiongkok akan mendalami lagi kesepakatan kerja sama perdagangan yang sudah ditandatangani sejak 2011, yakni Bilateral Economic and Trade Cooperation (BETC) menjadi Trade and Investment Framework Agreement (TIFA).

"TIFA ini akan menjadi jenjang ke yang lebih tinggi, kemungkinan kita akan membicarakan untuk memperdalam kegiatan perdagangan kedua negara dengan skema Comprehensive Economic Partnership Agreement atau CEPA," beber dia.

Pada pertemuan tersebut, lanjut Mendag, kedua belah pihak juga sempat membicarakan low hanging fruit dalam rangka memperbaiki neraca perdagangan kedua negara.

"Jadi saya bisa melaporkan bahwa tadi setelah kita menyepakati setidaknya lima perusahaan (Tiongkok) yang akan mengimpor sarang burung walet dari Indonesia lebih dari USD 1,13 miliar," ujar Lutif.

Selain itu, ada juga ada perusahaan yang akan melakukan ekspor serta investasi untuk produk furnitur dari Shandong Wood and Furniture dengan jumlahnya lebih dari USD 200 juta.

Kemudian investasi yang mendatangkan 150 perusahaan Tiongkok di Kalimantan Barat yang mana akan mempekerjakan lebih dari 3.000 pekerja, dan ini total investasinya USD 1,38 miliar.

"Saya menyampaikan terima kasih kepada ibu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, karena dengan kerja sama ini kita akan memperbaiki bukan saja neraca perdagangan namun juga hubungan baik ekonomi antara kedua negara," ujar M Lutfi. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler