SEMARANG -- Dalam menyambut bulan suci Ramadhan dan hari raya Idul Fitri 1434 H, pemerintah pusat dan pemerintah daerah menggelar kegiatan Pasar Murah di berbagai daerah guna membantu meringankan beban masyarakat yang kurang mampu.
”Kementerian Perdagangan bersama Dinas Provinsi yang membidangi perdagangan di seluruh Indonesia akan terus melakukan upaya untuk menjaga kelancaran pasokan dan stabilitas harga melalui berbagai macam instrumen, antara lain dengan menyelenggarakan pasar murah,” kata Menteri Perdagangan RI Gita Wirjawan saat menghadiri Pasar Murah di Kelurahan Mlatibaru, Semarang Timur, Semarang, Jawa Tengah (Rabu, 17/7).
Pasar murah ini diselenggarakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Tengah dengan target sasaran sebanyak 1.000 kepala keluarga kurang mampu.
Mendag menjelaskan bahwa mekanisme penjualan di pasar murah ini dilakukan melalui pemberian kupon guna menghindari penebusan ganda oleh satu keluarga.
“Dalam pasar murah ini dijual bahan kebutuhan pokok khususnya yang cenderung mengalami kenaikan menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Barang-barang tersebut diberikan subsidi oleh Pemerintah Daerah agar harganya terjangkau oleh masyarakat target sasaran,” kata Mendag.
Bahan kebutuhan pokok dalam bentuk paket yang dijual dalam pasar murah dan mendapat subsidi terdiri dari beras 5 kg, minyak goreng 2 liter, dan gula pasir 2 kg. Harga jual normal paket tersebut sebesar Rp. 85.000,-/paket dengan subsidi sebesar Rp. 27.000,-/paket, maka harga jual paket tersebut menjadi Rp. 58.000,-/paket.
Selain itu, barang-barang kebutuhan yang dijual di pasar murah adalah seperti aneka kacang, tepung terigu, sirup, serta barang kebutuhan lain untuk menghadapi Lebaran.
Berdasarkan pantauan harga di wilayah Semarang per 16 Juli 2013, rata-rata harga beras IR 64II Rp. 8.300/kg, gula pasir Rp 11.460/kg, minyak goreng kemasan Rp 13.500/liter, dan minyak goreng curah Rp 8.982/liter.
Mendag memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan para pelaku usaha yang terlibat dalam pelaksanaan pasar murah di Kelurahan Mlatibaru, Semarang Timur seperti BULOG, PT. Wilmar-Jawa Tengah, PT. Sriboga Ratu Raya, CV. Widodo Makmur, PT. Indofood, PT. Coca Cola Indonesia, Rosebrand, Paguyuban Pedagang dan beberapa distributor lokal lainnya.
Bantuan dan partisipasi pelaku usaha sangat bermanfaat dalam membantu masyarakat untuk mendapatkan bahan kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau.
Dalam kunjungannya ke Semarang kali ini, selain hadiri pasar murah, Mendag Gita juga menghadiri sebuah acara diskusi di Hotel Patra Jasa Semarang. Acara diskusi yang bernamaBusiness Sharing itu mengangkat tema “Strategi UKM Daerah Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015”.
Diskusi ini menghadirkan pembicara antara lain Ketua Umum Kadin Jawa Tengah Kukrit Suryo Wicaksono, Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo, dan Mendag Gita Wirjawan.
Di hadapan para peserta Business Sharing, Mendag mengajak dan menyemangati para UKM untuk bersiap diri menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada tahun 2015 nanti.
"Manfaat positif dari integrasi ekonomi ini tidak dengan serta merta dapat kita nikmati. Peluang tersebut dapat kita raih apabila kita siap memanfaatkannya. Oleh karenanya, kita harus menyiapkan diri melalui berbagai upaya peningkatan daya saing", ujar Mendag.
"Jika langkah dan persiapan menuju ke sana semua dijalankan sesuairoadmap, pada saatnya nanti insya Allah para UKM Indonesia dapat menjadi salah satu tulang punggung yang penting bagi berperannya Indonesia dalam pasar tunggal ASEAN," imbuh Mendag mengakhiri sambutannya.
Diskusi ditutup dengan acara berbuka puasa bareng anak-anak yatim yang berasal dari sebuah panti asuhan di Semarang. (rls)
”Kementerian Perdagangan bersama Dinas Provinsi yang membidangi perdagangan di seluruh Indonesia akan terus melakukan upaya untuk menjaga kelancaran pasokan dan stabilitas harga melalui berbagai macam instrumen, antara lain dengan menyelenggarakan pasar murah,” kata Menteri Perdagangan RI Gita Wirjawan saat menghadiri Pasar Murah di Kelurahan Mlatibaru, Semarang Timur, Semarang, Jawa Tengah (Rabu, 17/7).
Pasar murah ini diselenggarakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Tengah dengan target sasaran sebanyak 1.000 kepala keluarga kurang mampu.
Mendag menjelaskan bahwa mekanisme penjualan di pasar murah ini dilakukan melalui pemberian kupon guna menghindari penebusan ganda oleh satu keluarga.
“Dalam pasar murah ini dijual bahan kebutuhan pokok khususnya yang cenderung mengalami kenaikan menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Barang-barang tersebut diberikan subsidi oleh Pemerintah Daerah agar harganya terjangkau oleh masyarakat target sasaran,” kata Mendag.
Bahan kebutuhan pokok dalam bentuk paket yang dijual dalam pasar murah dan mendapat subsidi terdiri dari beras 5 kg, minyak goreng 2 liter, dan gula pasir 2 kg. Harga jual normal paket tersebut sebesar Rp. 85.000,-/paket dengan subsidi sebesar Rp. 27.000,-/paket, maka harga jual paket tersebut menjadi Rp. 58.000,-/paket.
Selain itu, barang-barang kebutuhan yang dijual di pasar murah adalah seperti aneka kacang, tepung terigu, sirup, serta barang kebutuhan lain untuk menghadapi Lebaran.
Berdasarkan pantauan harga di wilayah Semarang per 16 Juli 2013, rata-rata harga beras IR 64II Rp. 8.300/kg, gula pasir Rp 11.460/kg, minyak goreng kemasan Rp 13.500/liter, dan minyak goreng curah Rp 8.982/liter.
Mendag memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan para pelaku usaha yang terlibat dalam pelaksanaan pasar murah di Kelurahan Mlatibaru, Semarang Timur seperti BULOG, PT. Wilmar-Jawa Tengah, PT. Sriboga Ratu Raya, CV. Widodo Makmur, PT. Indofood, PT. Coca Cola Indonesia, Rosebrand, Paguyuban Pedagang dan beberapa distributor lokal lainnya.
Bantuan dan partisipasi pelaku usaha sangat bermanfaat dalam membantu masyarakat untuk mendapatkan bahan kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau.
Dalam kunjungannya ke Semarang kali ini, selain hadiri pasar murah, Mendag Gita juga menghadiri sebuah acara diskusi di Hotel Patra Jasa Semarang. Acara diskusi yang bernamaBusiness Sharing itu mengangkat tema “Strategi UKM Daerah Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015”.
Diskusi ini menghadirkan pembicara antara lain Ketua Umum Kadin Jawa Tengah Kukrit Suryo Wicaksono, Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo, dan Mendag Gita Wirjawan.
Di hadapan para peserta Business Sharing, Mendag mengajak dan menyemangati para UKM untuk bersiap diri menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada tahun 2015 nanti.
"Manfaat positif dari integrasi ekonomi ini tidak dengan serta merta dapat kita nikmati. Peluang tersebut dapat kita raih apabila kita siap memanfaatkannya. Oleh karenanya, kita harus menyiapkan diri melalui berbagai upaya peningkatan daya saing", ujar Mendag.
"Jika langkah dan persiapan menuju ke sana semua dijalankan sesuairoadmap, pada saatnya nanti insya Allah para UKM Indonesia dapat menjadi salah satu tulang punggung yang penting bagi berperannya Indonesia dalam pasar tunggal ASEAN," imbuh Mendag mengakhiri sambutannya.
Diskusi ditutup dengan acara berbuka puasa bareng anak-anak yatim yang berasal dari sebuah panti asuhan di Semarang. (rls)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Patungan Yusuf Mansur Dihentikan, Dahlan Iskan Hati-Hati Berkomentar
Redaktur : Tim Redaksi