Mendag Yakin Nilai Transaksi Harbolnas Mencapai Rp 40 Triliun

Jumat, 13 Desember 2024 – 16:51 WIB
ilustrasi Harbolnas Foto: dok sumber

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengaku yakin nilai transaksi pada Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 12.12 tahun 2024 akan mencapai target.

Budi memprediksi adanya Harbolnas ini membuat konsumen ingin belanja, karena banyaknya promo. Kata dia, Harbolnas 12.12 2024 ditargetkan transaksinya mencapai Rp 40 triliun.

BACA JUGA: Menko Airlangga Berharap Masyarakat Manfaatkan Momentum Harbolnas, BINA, & EPiC Sale

"Pada pelaksanaan Harbolnas tahun ini, kami berharap transaksi bisa mencapai Rp 40 triliun sesuai target yang disampaikan oleh Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA), kami optimistis target akan tercapai selama pelaksanaan Harbolnas 2024," ujar Budi, Jumat (13/12).

Budi membeberkan, momen Harbolnas setiap tahun transaksinya terus mengalami peningkatan. Misalnya Harbolnas tahun 2023, transaksinya mencapai Rp 25,7 triliun.

BACA JUGA: Dukung UKM, Indibiz Beri Diskon Biaya Berlangganan di Harbolnas 12. 12

"Nilai transaksi pada 2023 yang sebesar Rp2 5,7 triliun merupakan peningkatan sebesar 182 persen bila dibandingkan dengan pelaksanaan Harbolnas perdana pada 2019," katanya.

Budi menjelaskan, untuk Harbolnas 2023 transaksi terhadap produk lokal sangat berkontribusi dengan nilai Rp 12,3 triliun, atau 48,1 persen.

"Produk lokal adalah cerminan kreativitas dan semangat dari para pelaku usaha tanah air yang turut berkontribusi pada perekonomian dalam negeri," ungkapnya.

Karena itu, Budi mengajak masyarakat untuk membeli produk-produk karya anak bangsa. Karena itu akan membantu perekonomian di dalam negeri juga.

"Mari bersama-sama membantu produk lokal semakin maju dengan memakai produk sendiri," kata Mendag.

Budi mengungkapkan, konsistensi yang terbangun dari pembeli terhadap produk lokal juga berperan melindungi pasar dalam negeri.

"Ketika konsumen sudah mengenal produk Indonesia, kemudian menggunakannya, dan ternyata testimoninya bagus, terbentuklah suatu cara melindungi pasar dalam negeri secara sukarela. Model ini bisa membantu melindungi pasar dalam negeri dari banyaknya produk asing," pungkas dia.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler