jpnn.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) berharap pameran dagang Trade Expo Indonesia (TEI) menjadi titik balik kembalinya geliat ekonomi Indonesia dan global pascapandemi Covid-19.
Pameran dagang internasional terbesar di Asia Tenggara itu akan diselenggarakan secara luring di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang, Banten pada 19—23 Oktober 2022 dan secara daring, TEI-37 akan digelar 19 Desember 2022.
BACA JUGA: Kasus Pelecehan Dihentikan, Pengacara Keluarga Brigadir J Segera Laporkan Ferdy Sambo & Istrinya
Zulhas mengatakan TEI-37 salah satu bagian dari program prioritas, yakni peningkatan ekspor nonmigas meskipun perdagangan global masih mengalami ketidakpastian.
“Sejumlah perjanjian perdagangan telah ditandatangani dan harus bisa dimanfaatkan oleh para pelaku usaha dan eksportir. Kegiatan seperti promosi, pameran, misi dagang, dan pertemuan bisnis yang saat ini hanya dapat dilakukan secara terbatas akan kami tuangkan dalam sebuah ajang promosi terintegrasi dengan format hibrida melalui TEI ke-37,” ujar Zulhas, Minggu (14/8).
BACA JUGA: Tinjau Pasar Dukuh Kupang, Mendag Zulhas: Harga Bapok Stabil & Migor Sesuai HET
Menurut Zulhas, pameran ini akan memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi para pengunjung dan buyer.
Pengunjung dapat melihat langsung produk-produk berkualitas yang dipamerkan dan memanfaatkan platform digital sehingga kegiatan interaktif antara seller dan buyer berjalan lebih efisien dan efektif.
BACA JUGA: IPW Singgung Keberadaan Kombes Dedy & Irjen Slamet di Timsus Polri, Mereka Ternyata
Sebelumnya, gelaran TEI ke-36 berhasil mencatatkan transaksi sebesar 6,06 miliar Dolar AS. Kemendag optimis TEI ke-37 dapat melampaui prestasi tersebut dan mencapai target transaksi dagang sebesar USD 10 miliar.
“Sekarang waktunya Indonesia tidak hanya menjadi pasar, tetapi Indonesia yang menyerbu pasar-pasar di luar negeri,” kata Zulhas.
Adapun tahun ini gelaran TEI terbagi dalam tujuh subsektor bisnis, yakni manufaktur, fesyen dan aksesoris, perawatan kesehatan dan kecantikan, makanan dan minuman, peralatan medis, perabotan dan dekorasi rumah, serta layanan digital.
TEI tidak hanya menjadi agenda promosi di sektor perdagangan tetapi juga untuk pariwisata dan investasi.
Produk yang dipromosikan merupakan barang dan/atau jasa berorientasi ekspor, promosi destinasi wisata, serta peluang investasi di Indonesia.
“Diharapkan penyelenggaraan TEI akan selalu menjadi agenda utama bagi seluruh buyer di mancanegara untuk mencari produk dan partner bisnis yang tepat. Kami harap nantinya TEI menjadi salah satu pameran B to B terbesar di wilayah Asia,” ungkap Zulhas.
Zulhas menjelaskan di tengah pemulihan ekonomi global, Indonesia patut bersyukur dan bangga atas kinerja perekonomian.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) ekonomi Indonesia pada kuartal II 2022 tumbuh 5,44 persen secara tahunan ditopang kinerja perdagangan.
Dari sisi ekspor, surplus neraca perdagangan pada semester I mencapai USD 24,89 miliar atau tertinggi sepanjang sejarah, melebihi 2007 yang tercatat sebesar USD 20,15 miliar.
Pada laporannya, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Didi Sumedi mengungkapkan gelaran TEI ke-37 akan dirangkai dengan kegiatan Jakarta Muslim Fashion Week 2023 yang akan dilaksanakan pada 20–22 Oktober 2022.
BACA JUGA: Kasus Kematian Brigadir J Ditangani Bareskrim, IPW Tegas Bilang Begini, Singgung Kapolri
Kegiatan ini sebagai upaya untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat industri halal dan kiblat mode bagi industri fesyen muslim dunia. (mcr28/jpnn)
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Wenti Ayu Apsari