Mendes Yandri Dorong Desa jadi Penyuplai Bahan Baku di Program Makan Bergizi Gratis

Selasa, 05 November 2024 – 16:09 WIB
Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto saat hadir di acara Sosialisasi Penguatan Kelembagaan BUMDesa di Camping Ground Bernah De Vallei Desa Kembangbelor, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Senin (4/11). Foto: Dokumentas Humas Kemendes PDT

jpnn.com, MOJOKERTO - Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto menginginkan desa berkontribusi besar sebagai salah satu supplier bahan baku dalam program Makan Bergizi Gratis yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

Karena itu, pemetaan untuk melihat potensi desa seluruh Indonesia pun sedang dilakukan, karena setiap desa memiliki kekuatan yang mungkin berbeda satu dengan lainnya.

BACA JUGA: Prabowo Ingin Maung Jadi Kendaraan Dinas Menteri, Yandri: Kami Akan Ikut

"Saya memang sekarang sedang mapping potensi di hampir 80 ribu desa di Indonesia, apa saja potensinya. Apakah layak jadi desa perikanan, pariwisata, pertanian, kerajinan, dan sebagainya. Kita tidak bisa pukul rata," kata Mendes Yandri dalam keterangan resminya, Selasa (5/11).

Mendes Yandri menyampaikan hal itu dalam acara Sosialisasi Penguatan Kelembagaan BUMDesa di Camping Ground Bernah De Vallei Desa Kembangbelor, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Senin (4/11).

BACA JUGA: Mendes Yandri Pastikan Desa Bakal Berpartisipasi Menyukseskan Program Makan Bergizi

"Kita mapping betul sehingga kolaborasi benar-benar terjadi apalagi kalau dikaitkan dengan makan siang bergizi gratis. Saya berharap desa di Indonesia bisa jadi penyuplai bahan baku apakah cabainya, tomatnya, ikannya, atau apa pun itu," tambahnya.

Program Makan Bergizi Gratis dilakukan di seluruh Indonesia sehingga membutuhkan bahan yang besar.

BACA JUGA: Yandri Susanto: Sinergi Polri dan Warga Jaga Kedamaian dan Kesejukan di Banten

Hal ini menambah ruang gerak ekonomi untuk masyarakat desa sekaligus membuka lapangan pekerjaan dengan memanfaatkan SDM yang ada.

Mendes Yandri mengatakan hal tersebut dilakukan dengan kolaborasi berbagai pihak, yakni desa melalui BUMDesa hingga perusahaan swasta terkait untuk memaksimalkan potensi desa.

Dia mencontohkan Desa Kembangbelor yang mengelola Camping Ground Bernah De Vallei dengan berbagai wahana untuk menarik para wisatawan.

Alamnya indah disertai inovasi pengelola hingga menghasilkan ratusan juta setiap bulannya.

"Saya melihat potensi sangat bagus dan layak jadi percontohan seluruh Indonesia. Ini 'sesuatu' bagi saya. Mungkin alam yang tadinya enggak menghasilkan sesuatu lalu dengan inovasi luar biasa dari pihak desa," jelas Mendes Yandri.

Jika setiap desa bisa melakukan hal yang sama seperti Desa Kembangbelor, Mendes Yandri optimistis kesejahteraan masyarakat terus meningkat.

Sebab, inovasi yang dilakukan akan menarik perhatian wisatawan hingga jumlah yang datang pun terus bertambah.

"Banyak desa dengan potensi wisata harus kita promosikan dari dalam dan luar negeri. Insyaallah kunjungan wisatawan ke Indoensia yang sekarang kalah dari Indonesia maka akan naik menyamai bahkan lebih besar dari Thailand dan Malaysia," ujar Mendes Yandri.

Saat menghadiri acara tersebut, Mendes Yandri didampingi Staf Khusus Muhammad Afif Zamroni, Dirjen PEI Harlina Sulistyorini, Kepala BPSDM Luthfiyah Nurlaela, Direktur Pengembangan Kelembagaan Ekonomi dan Investasi Widarjanto, dan Direktur Promosi dan Pemasaran Produk Unggulan Desa Asnawi Sabil.

Hadir juga Kepala Desa Kembangbelor Mukhtar Efendi disertai para pendamping desa se-Kabupaten Mojokerto, Camat Pacet Arianto, perwakilan dari Dinas PMD Provinsi Jawa Timur, Dinas PMD Kabupaten Mojokerto, serta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur. (mrk/jpnn)


Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler