Mendes Yandri Tegaskan Kesejahteraan Masyarakat Desa Indikator Kemajuan Indonesia

Selasa, 12 November 2024 – 20:19 WIB
Mendes PDT Yandri Susanto di acara Launching Platform Pelatihan Penyedia Peningkatan Kapasitas Teknis Desa (P2KTD) di lapangan Balai Bengkulu. Foto: Humas Kemendes PDT

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto mengajak pemerintah daerah maupun pemerintah desa untuk berkolaborasi dalam menggali potensi daerahnya masing-masing, demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat di desa.

Hal itu merupakan indikator utama kemajuan Indonesia, sekaligus menjadi salah satu tolok ukur yang wajib diperhatikan berbagai pihak karena Indonesia Emas 2045 butuh beragam peningkatan termasuk menjamin kesejahteraan desa.

BACA JUGA: Mendes Yandri Susanto Mendorong BUMDes Lebih Kreatif dan Inovatif

"Desa ini menjadi ujung tombak pembangunan kita, maka tagline Kemendes sekarang, Bangun Desa, Bangun Indonesia. Jadi kalau kita membangun desa pastilah otomatis membangun Indonesia," ungkap Mendes PDT Yandri Susanto saat membuka acara Launching Platform Pelatihan Penyedia Peningkatan Kapasitas Teknis Desa (P2KTD) di lapangan Balai Bengkulu, di Bengkulu, sebagaimana siaran pers pada Selasa (12/11).

Untuk memajukan desa, saat ini Pemerintah RI bekerjasama dengan Bank Dunia (World Bank) membuat Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD).

BACA JUGA: Mendes Yandri Dorong BUM Desa jadi Penyuplai Program Makan Gratis

Ada lima kementerian yang dimandatkan untuk menjalankan program ini, yaitu KemendesaPDT, Kemendagri, KemenkoPMK, Kemenkeu, dan Bappenas.

Program ini untuk membuat belanja desa berkualitas sesuai dengan kompetensi masyarakat.

BACA JUGA: Prabowo Ingin Maung Jadi Kendaraan Dinas Menteri, Yandri: Kami Akan Ikut

Dalam kesempatan itu, Mendes PDT Yandri Susanto mengajak seluruh kepala desa agar bahu-membahu melibatkan warga dalam memutuskan kebijakan pembangunan desa, misalnya melalui musyawarah desa (Musdes).

Audiensi publik seperti Musdes ini memungkinkan setiap kalangan dapat berbicara tentang pengalaman, kekhawatiran, dan harapan mereka.

Upaya ini juga dapat menciptakan ruang percakapan yang transparan, sehingga bisa dimanfaatkan para pemangku kepentingan, termasuk pemerintah desa, untuk mengidentifikasi solusi dari permasalahan sosial-ekonomi yang ada.

"Nah, membangun desa itu tidak bisa hanya mengandalkan kepala desa sendiri. Atau kalau ada persoalan hanya menyalahkan kepala desa sendiri. Enggak bisa Pak, kita harus bersatu padu, harus bahu-membahu," paparnya.

"Karena semua persoalan itu banyak di desa. Pengangguran banyak di desa. Kemiskinan banyak di desa. Persoalan kenakalan remaja sekarang banyak di desa dan lain sebagainya," imbuh mantan Anggota DPR RI itu.

Hadir mendampingi Mendes Yandri dalam kegiatan tersebut, antara lain Kepala BPSDM Kemendes PDT Luthfiyah Nurlaela, Staf Ahli Menteri Ansar Husein, Staf Ahli Yusep Fatria, dan beberapa pejabat tinggi pratama di lingkungan Kemendes PDT. (sam/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler