jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim, kembali mengajak seluruh stakeholder untuk memberi kepercayaan kepada guru dan kepala sekolah dalam proses pembelajaran.
Guru dan kepsek jangan dibebani dengan berbagai aturan yang mengurangi kebebasan mereka.
BACA JUGA: Nadiem Makarim Minta Para Kadis Pendidikan Prioritaskan Redistribusi Guru
“Merdeka Belajar itu proses pembelajaran di level apapun yang membutuhkan interaksi, gotong royong, debat untuk diskusi, dan butuh pemikiran kritis,” ujar Menteri Nadiem, Jumat (20/12).
Nadiem menjelaskan, agar proses pembelajaran antara guru dan murid berjalan baik di kelas, maka guru harus melalui berbagai tahapan penting untuk mencapai tujuan tersebut. Tahapan itu adalah proses pemikiran, reinterpretasi, penciptaan kurikulum, dan penilaian sendiri (Asesmen).
BACA JUGA: Pesan Nadiem Kepada 4 Pejabat Tinggi Madya Kemendikbud
"Kalau guru-guru tidak melewati proses ini, proses pembelajaran di dalam kelas tidak akan terjadi. Ini adalah kuncinya,” ujar Nadiem.
Dia menyadari akan ada pihak-pihak yang merasa khawatir dengan adanya perubahan tersebut. Bahkan meragukan kesiapan dan kompetensi guru, serta sekolah. Atas keraguan itu dia memiliki jawaban tegas.
BACA JUGA: Program Nadiem Makarim Diprediksi Terancam Gagal Jika Tak Gandeng Organisasi Guru
“Jangan meremehkan guru dan kepala sekolah,” ujarnya.
Nadiem mengajak semua pihak untuk memberi kepercayaan serta membantu guru dan kepala sekolah melalui proses tersebut. Bagi yang tidak yakin bahwa guru-guru dan kepala sekolah tidak bisa menciptakan penilaian sendiri, mohon dibantu.
"Kalau guru-gurunya tidak melewati proses ini bagaimana murid kita bisa melalui proses pembelajaran,” tutup Nadiem. (esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad