jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengatakan, salah satu semangat Merdeka Belajar adalah untuk mengaitkan sistem pendidikan dengan kebutuhan di dunia nyata atau profesional tempat berkarya. Dicontohkannya, ketika terjadi wabah maka penelitian di bidang kesehatan sangat dibutuhkan.
"Melalui penelitian, kita bisa mengidentifikasi wabah dan mencari solusinya," ujar Nadiem, Kamis (7/5).
BACA JUGA: Mendikbud Nadiem Makarim Menyiapkan Strategi Baru, Para Guru Harus Tahu
Nadiem mengatakan yang dimaksud dunia nyata bukan hanya industri, tetapi juga sektor pemerintahan maupun sektor sosial atau nonprofit.
"Bagaimana kita meningkatkan relevansi pembelajaran kepada dunia nyata. Jadi, kita membuat pendidikan serelevan mungkin terhadap apa yang terjadi di dunia nyata bukan hanya dunia akademik saja," ungkap Nadiem.
BACA JUGA: Guru Besar IPB Dukung Langkah Kementan Antisispasi Krisis Pangan
Karena itu, tugas Kemendikbud adalah menciptakan sistem pendidikan yang memerdekakan potensi guru, kepala sekolah, dan siswa. Kemendikbud selalui konsisten dalam menjalankan konsep (Merdeka Belajar) ini.
Nadiem menuturkan, saat ini, Indonesia membutuhkan guru-guru penggerak yang fokus kepada peserta didiknya. Guru yang memiliki motivasi atau panggilan jiwa menjadi pendidik dan fokus pada kepemimpinan.
BACA JUGA: Antrean Penumpang di Bandara Soetta, Kemenhub Minta AP II dan KKP Lebih Siap
"Jika ingin menciptakan sekolah berkelas dunia misalnya, maka ekosistem pendidikan kita harus mengikuti standar dunia. Perubahan itu harus terjadi. Mendekatkan pendidikan kita dengan dunia nyata,” terang Mendikbud.
Kemudian, kualitas kepala sekolah yang menentukan perubahan ekosistem pendidikan.
"Kepala sekolah harus memiliki kapabilitas untuk menjadi mentor guru-guru di lingkungannya dengan kualitas pembelajaran yang memadai. Dia juga harus bisa menghadirkan guru-guru penggerak yang akan membantu memajukan pendidikan,” tandasnya.(esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad